Strategi Menjadi Masyarakat Produktif dalam Pengembagan Ekonomi Kreatif(UMKM) Desa Sumber Bening Kec. Bantur, Kab.Malang Jawa Timur
Oleh: Marwani, S. Pd.,M.Pd&Fakron Jamali, M.A Dosen STIT IBNU SINA MALANG
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Pertumbuhan ekonomi kreatif dewasa ini sangat pesat di lingkungan masyarakat kita, di antaranya pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional utamanya dalam menciptkan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu saat pandemi covid-19 hingga saat ini pun, sektor ini terus didorong demi mendukung kebangkitan ekonomi kreatif pada masyarakat kita. Upaya pemerintah dalam menggalakkan pertumbuhan ekonomis kreatif dengan beragam cara mulai dari pemberian insentif hingga kemudahan dalam pengurusan izin atas lahirnya usaha-usaha baru dari masyarakat, baik usaha individual atau pun usaha kelompok.
Di Desa Sumber Bening Bantur kabupaten Malang, banyak masyarakat yang memiliki UMKM secara mandiri dan masih bersifat konvensional. Banyak hasil bumi/karya UMKM mereka yang dipasarkan hanya di sekitar lingkungan mereka dengan harga murah dan jauh dari harga pasar pada umumnya.
Masyarakat di sana kurang percaya diri untuk memasarkan hasil karya mereka keluar dari lingkungan mereka. Dengan berbagai alasan yang mereka ungkapkan kepada mahasiswa STIT Ibnu Sina Malang yang kebetulan sedang melaksanakan kegiatan kerja nyata di desa tersebut.
Berdasarkan indikator tersebut mahasiswa STIT Ibnu Sina dan Tim sepakat untuk memberi dan berbagi ilmu mengenai strategi menjadi masyarakat yang produktif melalui pelatihan yang disampaikan oleh Ibu Marwani, S. Pd., M.Pd bersama rekannya bapak Fakron Jamali, M.A
Adapun hal-hal yang dibahas di pelatihan tersebut adalah 1) Pentingnya membuka mindset yang positif terhadap sesuatu yang baru, baik itu informasi, opini dll. 2) Perlunya meng-upgrade cara-cara usaha yang produktif, kreatif dan inovatif terhadap sesama pengembangan ekonomi kreatif(UMKM), 3) Pentingnya menanamkan rumus kesuksesan dalam melakukan sebuah usaha, dan rumus tersebut yaitu Ko-Ko-Di-Fo (Komitmen, Konsisten, Disiplin dan Fokus).
4) Kemudahan menggunakan teknologi AI dalam usaha digital, serta perlunya mengasah skill membuat copywriting agar pemasaran lebih jitu.
Masyarakat yang mengikuti pelatihan pun sangat antusias dalam mendengarkan arahan, informasi dari pemateri.
Salah satu pelaku UMKM, ibu Diyah mengonfirmasikan bahwa di desa Sumber Bening Bantur Malang sebenarnya bertumbuh untuk UMKM namun warga di sana masih bingung cara memasarkannya."
Sebenarnya kebangkitan UMKM dapat diwujudkan melalui 3 (tiga) kata kunci, selain rumus yang disampaikan di awal, yaitu perlunya konsisten dalam usaha, inovasi terhadapa sesama pengembang UMKM, serta diakselerasi dukungan kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan.
“Kitanya juga harus terus belajar. Mau membuka mindset kita, jangan block mindset atau menutup diri kita terhadap sebuah perubahan zaman. Jadi untuk meningkatkan omset, supaya usaha kita bertumbuh, kita harus terus kreatif, terus belajar, memperbaiki diri. Kita juga harus banyak meriset pasar, sistem pemasaran, melihat perkembangan competitor seperti apa, perkembangan tren saat ini seperti apa. Sehingga produk-produk kita itu bisa lebih diterima lagi di masyarakat luas,” ujar Marwa (20/01/2024).
Disamping itu, UMKM juga perlu didukung transformasi yang semakin inovatif, kreatif, dan adaptif sehingga dapat memperluas akses pasar dan jaringan rantai pasok, serta meningkatkan akses pembiayaan.
Dan untuk meminimalisir pembiayaan bagi masyarakat pelaku ekonomi kreatif jenis UMKM bisa memanfaatkan pasar online. Karena dengan memanfaatkan sistem pemasaran yang cepat, tepat dan daya guna, maka Insya Allah bagi masyarakat desa Sumber Bening yang saat ini sedang berjuang di ekonomi kreatif khususnya di UMKM dapat mengembangkan dan memperluas pasarnya.
