ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Tulisan berikut ini adalah sekedar berbagi pengalaman dlm berpolitik. Semoga bisa menjadi jalan menuju ke arah berpolitik yang ideal dan berguna untuk membangun persatuan ummat dan bangsa ke depan.
Pengalaman tersebut terus terang adalah yg dilakukan oleh anak saya sendiri, Fuad Hasan Wicaksono. Secara mendadak oleh petinggi partai, anak saya diajak daftar menjadi caleg, hanya dalam waktu tiga bulan sebelum pemilihan umum yg baru saja dilaksanakan. Tentu, saya berterima kasih yang amat mendalam atas kebaikan dan kepercayaan para pimpinan partai dimaksud.
Secara mendadak anak saya tsb diajak daftar menjadi caleg DPR RI (pusat) lewat PAN dapil malang raya. Anak saya diberi nomor urut 4.
Selain waktunya singkat, anak saya sama sekali tidak punya uang, karena itu juga tidak punya tim pemenangan. Umpama menunjuk tim pemenang juga tidak akan ada uang untuk membayari.
Anak saya bertekat " Berpolitik Secara Halal".Dalam pikiran anak saya, tidak saja makanan yg harus dipilih yg halal, tetapi politik pun juga harus halal. Politik yg tidak sogok menyogok dan atau politik yg tidak lewat beli suara itulah yang halal.
Memang, anak saya rupanya tidak berhasil menang. Tapi alhamdulillah sampai saat ini, ----penghitungan suara masih belum selesai, sudah saya sebut berhasil, karena telah mencapai lebih dari 10.000 suara.
Hal tersebut membuktikan bahwa masih banyak warga masyarakat yg mau diajak jujur. Mereka dengan ikhlas memilih wakilnya atas dasar ketulusan dan keikhlasan. Mereka memilih atas dasar kepercayaan dan bukan karena telah dikasih sembako, atau uang yg jumlahnya tidak seberapa.
Anak saya, Fuad Hasan Wicaksono, kemungkinan besar gagal meraih keinginannya menjadi anggota DPR RI. . Tapi saya, sebagai orang tuanya sangat puas dengan prestasi yg diraihnya. Dia berhasil memilih jalan :" Menempuh Politik Halal". Bahkan sekalipun hanya mendapatkan sekitar 10.000 suara, yg sekarang proses perhitungannya masih belum final, Fuad Hasan Wicaksono dibanding perolehan teman-2 nya se partai berada pada urutan kedua.
Tulisan ini saya buat selain didorong oleh rasa syukur, saya ingin menyampaikan berita bagus juga sekaligus menunjukkan bukti bahwa masyarakat kita masih banyak sekali yg bisa diajak bersikap jujur dan obyektif dalam berpolitik.
Tanpa harus mengeluarkan uang besar, tanpa tim pemenangan, dan dalam waktu singkat ternyata bisa memperoleh suara yg membanggakan sekalipun tidak menang. Semoga Allah dan RasulNya tetap melimpahkan kasih sayangnya kepada bangsa Indonesia ini.