ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Mencicil, Langkah Sederhana Membuat Buku

Admin JSN
16 Februari 2024 | 18.09 WIB Last Updated 2024-02-16T11:11:15Z


MENCICIL, LANGKAH SEDERHANA MEMBUAT BUKU

_Oleh: Abdullah Makhrus_

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM:

_"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"._ (Pramoedya Ananta Toer)

Menghasilkan sebuah karya buku hasil tulisan sendiri mungkin menjadi impian banyak orang. Namun, tidak banyak orang berhasil mewujudkannya. Entah karena kesibukan, karena bingung memulai dari mana, apa yang ingin ditulis, atau pun karena ketidakpercayaan diri atas kemampuannya dalam menulis.

Jika Anda mengalaminya, maka saya katakan bahwa itu adalah hal yang wajar. Ini dialami siapa saja yang belum pernah menerbitkan karya buku. Hal itu pun pernah saya rasakan dulu sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku berjudul “1 Pesan 1 Peristiwa”.

Namun, bagi orang yang tidak mudah menyerah seperti Anda, hal itu tentu tidak seharusnya membuat berhenti untuk mencoba. Semestinya, setiap kita terus berupaya hingga sukses menghasilkan sebuah karya buku, minimal satu karya dalam hidup kita. 

Mengapa ini penting? Karena sesungguhnya meninggalkan sebuah karya buku, menunjukkan bahwa diri kita pernah ada di dunia ini. Tengoklah karya besar para penulis terdahulu yang masih sering kita sebut namanya gegara karyanya yang mengabadi sepanjang masa.

Mari tengok karya para penulis kitab hadis yang kini masih viral. Sebut saja di antaranya ada Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam At_Tirmizi, Ibnu Majah, Imam Bukhori, Imam Syafi’I, Imam Malik dan masih banyak lagi.

Begitu pula ada di deretan penulis tanah air pun, tak kalah tenarnya. Ada Buya Hamka, Andrea Hrata, Raditya Dika, Pramoedya Ananda Toer,  Tere Liye, Habiburrahman El Shirazy, Budi Darma, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan penulis senior lainnya.

Saya mengenal banyak penulis hebat bertaburan karyanya di media massa maupun media sosial. Salah satu grup literasi yang saya ikuti di Rumah Virus Literasi(RVL) Ada Master Khoiri yang biasa dikenal dengan sebutan Master Emcho, Prof Ngainun Naim, Bu Kanjeng, Bu Rita, Bu Pudji,


Sementara di Grup Belajar Literasi (GBL) Sidoarjo, saya mengenal Pak Tirto, Pak Ansor, Bu Suhartatitk, dan masih banyak para penulisyang lainnya.


Nah, suatu saat. Saya ingin membaca karya Anda tentunya. Bagi Anda yang masih kesulitan untuk memulai menulis, saya ingin berbagi tiga tips pada teman-teman calon penulis maupun penulis pemula.


Tips ini mungkin akan sangat berguna bagi kita yang benar-benar ingin menghasilkan sebuah karya buku minimal satu karya dalam sepanjang usia kita.


*Pertama,* berkumpul, berteman, dan berinteraksilah di grup komunitas penulis.


Saya jadi teringat, ada pesan Nabi SAW:


*_“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”_* (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628) 


Dengan melakukan aktivitas pertemanan dan berinteraksi dalam grup menulis, kita akan banyak pengetahuan. Belajar bagaimana cara mencari ide serta menuliskan ide itu menjadi sebuah karya tulisan yang menarik untuk dibaca oleh orang lain.


*Kedua,* belilah buku karya para penulis lalu siapkan waktu untuk mempelajarinya.


Banyak orang yang berkumpul di grup penulis namun tidak pernah naik levelnya hingga tataran menghasilkan karya. Ia hanya berada di grup, sesekali menjadi pembaca aktif, namun lebih banyak bereaksi pasif. 


Tidak pernah memberikan berkomentar, bahkan sekadar memberikan emoticon jempol sebagai penanda bahwa kita telah membaca dan menghargai karyanya. Jika ini kita lakukan, maka sampai kapanpun kita hanya akan menjadi penonton dan penikmat karya orang lain. 


*Ketiga,* praktikkan dengan teknik mencicil tulisan. 


Menulis sebuah buku sesungguhnya bukanlah hal yang sulit, jika kita melakukan teknik mencicil tulisan.  Mulai menuliskan ide apa pun yang terlintas pada benak kita menjadi sebuah tulisan. Tidak perlu terlalu banyak. Anda bisa mencicilnya 2-3 paragraf saja setiap hari. 


Tulisan yang Anda baca saat ini adalah salah satu hasil bukti dari apa sedang saya praktikkan setelah saya membeli dan membaca sebuah buku. Buku berjudul “MENULIS ITU MUDAH, 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya” adalah salah karya tulisan Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag., M.H.I. Beliau salah satu penulis senior di grup Rumah Virus Literasi(RVL) yang saya ikuti.


Nah, setelah saya praktikkan jurus pertama dari hasil membaca judul artikel pertama dalam buku tersebut maka jadilah tulisan ini. Selanjutnya secara bertahap saya akan mencoba mempraktikkan jurus kedua, ketiga, dan seterusnya. 


Sebagai penutup tulisan ini, dari semua ilmu kepenulisan yang pernah saya pelajari, say amenyimpulkan bahwa tahap yang paling ampuh adalah ketika kita berhasil mempraktikkan  trik 5P yang hampir dilakukan semua penulis. 


Apakah itu? Praktik, Praktik, Praktik, Praktik, dan Praktik. Jika Anda tidak pernah mempraktikkan untuk memulai menulis, maka 1000 jurus menulis pun yang Anda miliki tidak akan ampuh mengubah Anda menjadi penulis.


Tidak percaya? Silakan Anda bisa membuktikannya.Selamat mencoba.


*) Abdullah Makhrus adalah penulis, Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak(PGP) Angkatan 16, Ketua  Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sidoarjo. www.abdullahmakhrus.com

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mencicil, Langkah Sederhana Membuat Buku

Trending Now