JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM: Armada Pelni KM Kelud menjadi saksi, diatas lautan lepas dari Tanjung priok menuju tanjung emas semarang, perhelatan Kongres XVI Gerakan Pemuda (GP) Ansor 2024 pada Jumat (2/2), pukul 07.00 waktu setempat di gelar.
Diikuti oleh ribuan kader terbaik GP Ansor di Nusantara. Pada kongres ini, GP Ansor mengusung tema "GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan". Dengan tema ini, GP Ansor ingin mempertebal posisinya di kancah peradaban.
Sebuah momen epic yang digelar, menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh besar Nasional, diantaranya Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas; Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf; Panglima TNI Agus Subiyanto; Kapolri Listyo Sigit Prabowo; Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono; para Menteri Kabinet Indonesia Maju; serta para pengurus dan seluruh kader Gerakan Pemuda Ansor seluruh Indonesia, bahkan hadir pula tamu dari mancanegara.
Membuka Kongres XVI Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya, mengaku sudah sering menghadiri kongres atau munas ormas kepemudaan, namun pada kongres kali ini berbeda dengan kongres atau munas ormas lain.
"Saya sering mendatangi Kongres, Munas organisasi kepemudaan. Namun, baru ini saya melihat kongres di atas kapal. Ini kelihatan GP Ansor ingin mencari suasana yang berbeda. Ini tandanya GP Ansor inovatif, kreatif. Karena memang sekarang kreatif dan inovasi itu menjadi kunci dalam menghadapi berbagai perubahan, berbagai disrupsi yang sedang melanda dunia," ujarnya.
"GP Ansor harus selalu di garda terdepan untuk menjaga persaudaraan dan keutuhan Indonesia, setuju? Untuk aktif mendinginkan suasana, apabila tensinya naik. Tapi kalau dingin-dingin ya nggak usah," sambung Jokowi.
Mengingat di tahun 2024 ini adalah tahun pesta demokrasi, Jokowi lantas mengingatkan pemilu merupakan pesta rakyat. Untuk itu, dia mohon para ulama para tokoh agama, para cendekiawan, dan keluarga besar Ansor, untuk mensukseskan pemilu yang sudah di depan mata.
"Komitmen kita semuanya jelas bahwa pemilu harus demokratis. Pemilu harus dipastikan berlangsung aman dan tertib, transparan, dan yang paling penting pemilu harus menggembirakan. Tidak meresahkan, tidak menakutkan, tidak mengkhawatirkan," kata Jokowi.
"Artinya tugas kita bukan hanya mengawal pemilu, tugas kita juga mengawal pemerintahan ke depan, membantu pemerintahan ke depan agar mampu menjalankan tugas sebaik-sebaiknya untuk memenangkan Indonesia dalam persaingan dunia yang semakin ketat dan semakin berat," lanjutnya. (Ang)