ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Cengkeh Menjadi Komoditas Utama Desa Purwodadi, Tirtoyudo

Eko Rudianto
02 Februari 2024 | 15.03 WIB Last Updated 2024-02-03T09:09:19Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Salah satu daerah penghasil cengkeh di Indonesia adalah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai potensi lahan yang cocok untuk budidaya cengkeh, khususnya di  pegunungan dengan ketinggian 600 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Salah satu kecamatan yang mempunyai lahan pertanian cengkeh di Kabupaten Malang adalah kecamatan Tirtoyudo. Kecamatan Tirtoyudo mempunyai tiga desa penghasil cengkeh yaitu Desa Pujiarjo, Desa Tambak Asri, dan Desa Purwodadi.

Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

Akhir pekan lalu, Mahasiswa KKN-T kelompok 14 Universitas Islam Raden Rahmat Malang berkunjung ke salah satu daerah penghasil cengkeh, yakni Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Desa ini cukup jauh dari Kota Malang dengan jarak tempuh 70,4 km, dengan jalan yang berkelok dan jalan yang rusak, untuk mencapai Desa Purwodadi membutuhkan waktu ± tiga jam perjalanan. Perjalanan ini terbilang cukup lama, apalagi jika dibandingkan dengan Malang-Surabaya yang sudah dapat diakses lewat jalan tol, hanya butuh waktu satu jam setengah.

Setibanya di Desa Purwodadi pada sore hari. Warga desa terlihat meriung di depan rumah masing-masing. Mereka sedang memipil cengkeh hasil dari panen di kebun. “ini daun cengkehnya tidak dibuang, tetapi bisa dijual.” Saat ini harga satu kilo cengkeh kering dibanderol Rp.129.000. Ujar Bambang, salah seorang petani cengkeh saat ditemui di rumahnya.

Di Desa Purwodadi Cengkeh menjadi komoditas utama, dimana sebagian besar masyarakat Purwodadi menjadi petani Cengkeh. Salah satu alasan masyarakat Desa Purwodadi menjadi petani cengkeh yaitu selain cengkeh itu sendiri seluruh bagian dari pohon cengkeh bisa di manfaatkan, seperti daun, tangkai dan batangnya juga dapat disuling untuk diambil minyaknya, namun kualitasnya tidak sebaik cengkeh. Selain itu, batang  tanaman cengkeh yang kering juga dapat digunakan sebagai kayu bakar.

Penyulingan tidak dilakukan setiap hari, akan tetapi penyulingan dilakukan dengan sistem bergantian. Hasil sulingan minyak cengkeh ini bisa dipakai untuk bahan dasar obat, balsem, dan minyak urut. Khusus minyak urut, minyak cengkeh ini bisa dicampur dengan bahan lain agar tidak terlalu panas di kulit. Sebelum menjadi minyak cengkeh yang diahargai Rp. 135.000/ Liter, daun-daun cengkeh tersebut langsung dimasukkan ke dalam tungku pembakaran. Ujar Ngadiman, salah satu warga yang memiliki tempat penyulingan di Desa Purwodadi.

Di Desa Purwodadi Cengkeh kering dijual kepada pengepul, kemudian pengepul menjual kepada pabrik rokok yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Salah satunya yaitu pabrik sampurna, gudang garam atau rokok upet.

Berdasarkan buku Dampak Pengendalian Tembakau Dalam Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya karya Suryadi Radjab, cengkeh sebenarnya tidak hanya berfungsi untuk rokok. Cengkeh juga bermanfaat untuk bumbu masak, karena mengandung perasa pedas. Selain itu, cengkeh bisa meningkatkan produksi asam lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, menyembuhkan gigi, perut kembung, masuk angin, dan sakit kepala.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cengkeh Menjadi Komoditas Utama Desa Purwodadi, Tirtoyudo

Trending Now