Kuantar rindu menjemput perjumpaannya
Di lepas pantai kala senja
Debur ombak menghanyutkan semua prasangka
Lalu diendapkan menjadi butiran mutiara
Aku pun mencoba menuliskan puisi
Pantulan dari segenap rasa
Dalam bait-baitnya Engkau terus kusiasati
Agar setiap kata bermakna kita
Pada laut yang membiru
Burʋng yang terbang tak kenal lesu
Rengkuhlah jemuku
Bawalah rasa pada cakrawala harmoni
Dalam genggaman cengkrammu
Mengepaklah sejauh yang kau mau
Hingga membelah langit biru
Berselimut rona sunset mentari
Hamparan pasir putih nan memesona
Ditambah semilir anginMu menentramkan jiwa
Empat mata memandang di ujung penantian
Penantian akan harapan dan impian
Deburan ombakmu menggugah imajinasiku
Melambungkan angan-anganku
Menanam impian, cinta, dan cita-citaku seluas samudraMu
Seakan alam merestui isi jiwaku
Sesekali hati merasakan sesuatu yang menggetarkan palung hati
Kau lagi selalu engkau
Yang diinginkan semestaku
Yang ku lihat berdiri di hadapanku
Ketika aku membuka mata
Kau lagi selalu engkau
Yang kuinginkan ada disampingku untuk menikmati indahnya samudra
Yang kuinginkan bahumu untukku, jadikan tempat bersandar
Hingga kicauan burung tepiskan lamunan
Lembayung senja membelai pikiran
Matahari mulai menuju ke peraduannya tenggelam bersama cakrawala
Hadirkan rasaku dan rasamu penuh harapan senyum riang.
Eni Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MAN 2 Kota Malang