Ustadz Lestari Bajul Mati Malang Setia Puluhan Tahun Bikin Tempe, Ingin Dapat Bantuan

Admin JSN
05 Januari 2024 | 22.18 WIB Last Updated 2024-01-05T22:20:19Z
Ustadz Lestari dengan tempe
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Setia puluhan tahun geluti usaha tempe Ustadz Lestari mengaku blum pernah tersentuh bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha tempenya. Pria berusia 53 tahun suami dari istri bernama Roifah yang asli Bajul Mati desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, menyebut ikut Istri, asalnya sendiri dari  Desa Sidodadi Dusun Tumpak Dawung Kecamatan Gedangan.

Menuturkan pergulatannya sebagai pembuat tempe, Ustadz Lestari mengatakan kesulitan membeli bahan baku yang makin mahal. Sehingga tempenya semakin kecil ukuran meski harganya sama

"Bahan bakunya dele Amerika. Makin mahal. Meski demikian harganya tetap ukuran dengan ukuran lebih kecil," ucapnya seraya menyebut harga jual yang 2000 dan 4000 satu potong dengan kempuan produksi 10 kg - 12 kilo perhari di kelilingkan sendiri.

Hidupnya termasuk rumah tangga yang mendapat bantuan dari pemerintah, tertanda dengan stempel penerima bantuan PKH warna hitam di dinding rumahnya. Belum ada upaya menjadikannya naik status menuju mandiri sebagaimana salah satu langkah PKH, Program Keluarga Harapan. 

"Dulu pernah didata sepertinya mau dapat bantuan, namun hingga saat ini bantuan tersebut belum saya dapat juga," aku Ustadz Lestari yang ketika sore tiba menjadi relawan pengajar TPQ Al Azhar di dusunnya, Bajul Mati. 

Sebuah kegiatan beramal ilmu yang tak ada uangnya juga, baik untuk guru maupun pengajaran. Kalau Masjid sebagai tpq merupakan jariyah ulama alm KH.Masduqi Mahfudz, pengasuh pesantren Nurul Huda Mergosono Malang. Harapan bantuan untuk TPQ diutarakan akan datang dari sosok H. Makhrus Sholeh, calon dewam provinsi, aghniya' asal Turen yang hanya dia kenal dari seseorang yang datang ke rumahnya.



Sedangkan untuk bantuan pengembangan usaha kehidupan dia sedang pula mengharapkan meski belum diketahui siapa yang akan memberi. 

"Umpama ada bantuan. Kepingin dibantu alat pemecah kedelai. Sementara mesin tangan. Dulu pernah dijanjikan, lupa tahun berapa tapi sekarang belum cair juga," ucapnya menerawang saat wawancara dengan jatimsatunews.com pada Sabtu 30/12/2023 lalu.

Dari usahanya membuat tempe Ustadz Lestari mampu menghidupi anak dan istri meskipun dengan kondisi ekonomi keseharian masih bergantung pada bantuan PKH. Ini karena usaha membuat tempe tak sepenuhnya terus ramai.

"Kalau musim ikan murah, tempenya sepi," tutur Ustadz Lestari.

Hal yang bisa dimaklumi mengingat sebagian besar warga Bajul Mati adalah nelayan pencari ikan.

"Semoga segera dapat bantuan," tutur tokoh perempuan setempat istri Almarhum Gus Mahbub Junaidi, Rodiyah yang ikut menemani JatimSatuNews berkunjung ke rumahnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ustadz Lestari Bajul Mati Malang Setia Puluhan Tahun Bikin Tempe, Ingin Dapat Bantuan

Trending Now