.png)
Sebanyak 88 orang, terdiri dari 43 anak, 37 wali murid, dan 8 guru, turut serta dalam kegiatan ini yang menjadi bagian dari rencana Kepala Sekolah TK Tunas Pertiwi untuk memberikan pembelajaran nyata dan berfokus kepada anak-anak.
Kepala Sekolah TK Tunas Pertiwi, Enok Lokayah, menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini direncanakan untuk memberikan pembelajaran baru yang tidak monoton dan membosankan. Selain itu, edukasi kebencanaan tidak hanya diberikan kepada anak-anak, melainkan juga kepada wali murid. "Kita harus memiliki pengetahuan umum tentang gejala alam di sekitar kita. Di Tenpina BPBD Jatim ini, kami mendapatkan apa yang kami butuhkan perihal pengetahuan umum kebencanaan. Materi disajikan dengan menarik, ada majalah dinding kebencanaan yang sesuai dengan anak-anak," ungkap Enok saat diwawancarai Wartawan JSN.
Fasilitator Tenpina, Putri, menyampaikan bahwa edukasi kepada anak-anak sebaiknya dilakukan di luar ruangan karena otak mereka akan lebih merekam kegiatan yang berbeda dari rutinitas harian mereka.
"Mengedukasi anak-anak itu investasi masa depan. Sarana pembelajaran untuk anak-anak memang baiknya dilakukan di luar ruangan, seperti di Tenpina ini. Mereka akan terfasilitasi dengan materi-materi yang menarik bagi mereka," jelas Putri.
Di ujung kegiatan, Putri menegaskan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar, khususnya pembekalan diri dengan pengetahuan kebencanaan. Mengingat Indonesia berada di jalur Ring of Fire atau cincin api Pasifik, pengetahuan tersebut menjadi semakin penting.
"Belajar itu bisa dilakukan kapan pun dan oleh siapa pun. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan bencana itu bisa datang kapan saja, dimana saja, dan menimpa siapa saja, apalagi kita berada di jalur Ring of Fire. Kita akan selamat ketika kita punya ilmunya," pungkas Putri.
Dengan kegiatan ini, diharapkan pengetahuan kebencanaan dapat meresap dengan baik di kalangan anak-anak dan wali murid TK Tunas Pertiwi.
Pewarta : Nur Hamid Abdissalam
