SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Setelah menjadi perhatian penuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bapak nadiem makarim, dia menegaskan bahwa ada upaya-upaya penghapusan 4 dosa di perguruan tinggi yakni anti kekerasan seksual, anti perundungan, anti intoleransi dan anti korupsi. Nadiem melakukan program tersebut selaras dengan program Merdeka Belajar. Dalam program Merdeka Belajar itu, salah satunya akan mengarusutamakan pendidikan karakter.
Kemendikbudristek bahkan sampai mengubah sistem pemetaan mutu pendidikan nasional untuk bisa mengukur nilai-nilai Pancasila. Jika dahulu pemetaan mutu pendidikan lewat Ujian Nasional saat ini diubah lewat Asesmen Nasional.
Dalam upaya yang di lakukan oleh nadiem makarim, STIE Pemuda Surabaya mensosialisasikan dan membuat integritas pegram tersebut kuat di dalam kampus STIE Pemuda Surabaya,
Abu darim, selaku ketua pelaksana internal program tersebut, menyampaikan bahwa dirinya dan seluruh civitas akademi STIE Pemuda akan membentuk pokja yang menghandle kegiatan tersebut berjalan maksimal di STIE Pemuda Surabaya. Selain itu juga, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman baru dalam menerima pendidikan umum dan dasar terkait 4 dosa dalam setiap mata kuliah yang di tempuh di kampus.
Untuk memperkenalkan 4 dosa yang di gagaskan oleh nadiem makarim tersebut, abu darim mensosialisasikan siang ini, 28 januari 2024 di aula STIE Pemuda Surabaya yang di hadiri oleh BEM, organisasi himpunan mahasiswa jurusan, unit kegiatan mahasiswa dan sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang hadir untuk mengetahui detail program tersebut. Di laksanakan mulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.20 wib. Berjalan dengan lancar dan hikmat dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut,
Dwi ayu selaku mahasiswa aktif dan partisipan kegiatan tersebut memberikan tanggapan bahwa program tersebut sangat bagus, dan memang sudah saatnya 4 dosa tersebut di hapuskan di dunia pendidikan khususnya, agar anak-anak bangsa lebih nyaman dan aman dalam menuntut ilmu