SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM: Sabtu Pagi (20/01/24), LP4Q JQH NU Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan silaturahim mu'allim Guru Ngaji se-Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini diselenggarakan di AULA PCNU Sidoarjo dalam rangka penguatan Metode Tartila ( milik institusi NU ). Peserta membludak memenuhi AULA. Acara ini dihadiri oleh Ketua PCNU Sidoarjo, Ibu Wakil Bupati Sidoarjo, Kepala Kemenag dan PD Pontren Kab. Sidoarjo.
Dalam sambutannya KH. Zainal Abidin selaku ketua Pcnu menyampaikan, "para guru ngaji selain mengajarkan tentang baca Alquran juga punya andil dalam pengawalan akhlak anak-anak didiknya, sekolah belum bisa menjamin anak-anak menjadi sholih dan sholiha pendidikan akhlak di sekolah saja belum cukup. Maka itulah kewajiban guru -guru ngaji melakukan pengawalan akhlak anak-anak, sebagai kader-kader NU itu harapannya membangun generasi yang luar biasa, generasi yang akhlakul karimah".
Ibu wakil Bupati Sidoarjo juga menyampaikan, "Pentingnya pendidikan akhlak saat ini buat putra putri tanpa bantuan ustad/ustadzah selaku guru ngaji orang tua belum mampu mendidik sendiri putra putrinya. Kita butuh bantuan para guru ngaji buat puta putri kita buat bangsa negara khususnya kabupaten Sidoarjo". Beliau juga menyinggung soal insentif guru ngaji bahwa pemerintah juga sudah memperhatikan tentang masalah insentif guru ngaji.
Dengan persiapan yang matang dan kuat dari LP4Q JQHNU dalam pelaksanaan silaturrahmi guru ngaji Alqur'an metode tartil bilqolam diharapkan jadi tonggak awal generasi qur'ani yang tangguh dan berkualitas.
Dalam serangkaian acara silaturrahmi ini ada kegiatan yang dirancang untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta dalam membaca dan menulis Alquran yang mencakup tajwid, tartil dan memahami makna ayat-ayat Alquran. Selain itu peserta juga dilatih penulisan Alquran dan doa bersama.
Pada kesempatan ini ditampilkan pula bacaan santri yang telah belajar dengan metode tartil bil qolam yang diwakili oleh tiga santri dari TPQ Nurul Qur'an Krasaan Probolinggo dengan pembina KH. Sahrowi.