Caption: M.Syamsul Arifin Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sampang. |
SAMPANG | JATIMSATUNEWES.COM: Menindaklanjuti aduan pelaporan dugaan manipulasi data rekrutmen KPPS di Desa Karang Penang Oloh, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang melakukan Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Kode Etik, Kode Perilaku, Sumpah dan Janji dan Atau Pakta Integritas PPK, PPS dan KPPS Pemilihan Umum Tahun 2024.
Pantauan Media Jatimsatunews dilokasi sidang dilaksanakan secara tertutup oleh KPU Sampang yang dihadiri oleh Pelapor dan Terlapor atas Kasus Rekrutmen Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di wilayah Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Hal itu terbukti tidak adanya Insan Pers di dalam sidang tersebut.
Namun Menurut Komisioner KPU Sampang Divisi Hukum dan Pengawasan M. Syamsul Arifin selaku pimpinan sidang menyampaikan bahwa sidang Etik ini dilakukan secara terbuka untuk umum, walau kenyataan di lapangan dilakukan secata tertutup.
Sesuai Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 337/HK.06.2-Kpt/01/KPU/VII/2020 tentang Pedoman Teknis Penanganan Pelanggaran Kode Etik, Kode Perilaku, Sumpah/Janji, dan/atau Pakta Integritas Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara,
Bab IV tentang Pemeriksaan huruf D angka (1): "Pemeriksaan dilakukan secara TERBUKA, tertib, aman, aman, lancar dan berwibawa",
Ketika dikonfirmasi seusai sidang Syamsul Arifin selaku Ketua Tim Pemeriksa Etik ngotot jika pemeriksaan terbuka untuk umum.
Namun faktanya pintu masuk dari arah timur terkunci sehingga rekan2 media pers bergerombol di depan pintu dan kesulitan mengambil dokumentasi. Berikut juga tidak adanya layar lebar diluar sidang.
Kondisi Pintu saat Sidang Etik Berlangsung |
Faktanya di dalam ruangan hanya terbatas para pihak yakni 2 (dua) Tim Pemeriksa Etik, Para Pelapor, Para Terlapor dan staf kesekretariatan KPU Sampang.
"πππππ πππ πππππ ππππ ππ πππππ, πππππ πππππππ ππππππππππππ πππ," ungkap Syamsul alasan pintu ditutup
Lanjut kata Syamsul, sampai selesai pemeriksaan para pihak belum terungkap siapa yang melakukan maupun yang turut membantu melakukan.
"π±ππππ ππππππππππ πππππ ππππππ," tambahnya
Kasus itu berawal atas ketidaksesuaian data PPS dan KPU Sampang.
“πππππ πππππ πππππ ππππ πππππππππ ππ πΏππππ πππππππ πππππππππ, πππ πππππ πππππππππππ π’πππ πππππππππππππ πππππ πππππ πππ πππππ ππππππ,” ungkapnya, Minggu (21/01/2024).
Sementara Ketua PPK Karang Penang Sudar menyampaikan kehadiran dirinya dalam sidang etik itu hanya sebatas nama sesuai laporan yang ada. Dirinya tetap optimis tidak terlibat dalam kongkalikong tersebut
“πππ’π πππππππ ππππππππ’π πΊππππ πΏπΏπΊ, πππππ πππ πππ π³πππππππ’π ππππππ-ππππππ. ππππ πππππ πππππ πππππππ πππ πππ’π π’πππ ππππππππππ, πππππππ πππ πππππ π³πππππ πππ’π, ππππ πππππ πππππππ πππππ πππππ πππππππππππ π’πππ ππππ ππππππ,” tandasnya.
Pewarta: Fach