MALANG | JATIMSATUNEWS.COM Jajaran Pemerintah Desa Jambangan bersama organisasi kedesaan yang terdiri dari Kepala desa, BPD, Karangtaruna, Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), dan Kordes UMKM melaksanakan studi tiru terhadap desa Ngijo Kecatamatan Karangploso Kabupten Malang, Sabtu (12/1/23).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemdes Jambangan melalui dana desa 2024 sebagai bentuk pelatihan kepemudaan tingkat desa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemudaan desa Jambangan. Diikuti oleh 25 orang topik yang dibicarakan salahsatunya mengenai Tempat Pemungtan Sampah yang dapat dikelola menjadi usaha/ bumdes.
Kepala desa Jambangan Eko Budi Cahyono, S.T mengatakan bahwa pemuda adalah unsur penting dalam keberhasilan dan pemuda harus lebih semangat dalam membangun desa serta pentingnya acara studi tiru ini.
"Bila kita tidak melibatkan pemuda akan sulit berhasil, pemuda harus lebih semangat lebih bisa membangun desa, dan pepatah mengatakan kalau mau maju harus mau mencari kaweruh di tempat lain" ujar Eko.
Sementara itu, perwakilan diskominfo yang mendampingi menjelaskan rumus keberhasilan adalah ATM (Amati, Tiru dan Menyesuaikan). Selain itu tindaklanjut dari acara ini adalah adanya pelatihan lanjutan bagi KIM yang terpilih se-kabupaten Malang akan memgikuti pelatihan yang bekerjasama dengan Radar Malang.
Kesadaran Sumberdaya Manusia (SDM), tertib Administrasi, penyertaan modal awal, ketekunan, dan bagaimana bisa mengatasi permasalah sampah di wilayah adalah langkah awal dalam membetuk TPS. Diketahui TPS di desa Ngijo pengelolaan sampah satu tahun terakhir telah mendapat pendapatan kisar 900 juta dari iuran sampah perbulan 10.000 perkeluarga, untuk UMKM berbeda tarifnya, dengan teknis sampah diambil sebulan 12x.
Semuanya mandiri, menyewa lahan difungsikan menjadi TPA biaya sewa 1jt-1.5jt per bulan, dan biaya perawatan diambil dari iuran sampah, pegiat UMKM diistimewakan disini karena penyumbang sampah terbanyak, dalam sehari saja bisa menampung 2000m3 sampah. Dari segi perlengkapan kendaraan harus terdapat armada tosa pik up dam truk, serta memperdayakan 34 pekerja yang menghabiskan post anggaran 22jt terdiri dari 12 petugas kebersian 14 petugas pemilah.