Ilustrasi, Kota Tua Jakarta. Doc.pri
PUISI | JATIMSATUNEWS.COM:
Ngga, Menanti
Aku mencarimu
Di butiran embun kaca depan
Di antara riuh subuh
Di rerumputan masjid rest area
Ngga
Tak ada lagi kamu
Lenyap di balik fajar menjemput
Sesaat sunyi
Sejenak merasa tak berarti
Ngga
Terbiasa ada kamu
Menjadi aneh tanpamu
Sunyi lagi
Kukayuh sendiri perjalanan ini
Tak apa
Aku bisa kok
Sebagaimana sebelum ada kamu
Kala tak ada sesiapa ramaikan hari
Datangmu melipat kebiasaan
Adamu mengisi sedikit kekosongan
Orang asing yang tetiba kurindukan
Orang lain yang mampir melipir
Ngga
Bukan Cinta
Hanya ingin saja
Tertawa lagi bersama
Menulis cerita
Hingga tiba persimpangan
Lalu kamu pamit
Lanjutkan perjalanan
Kebingungan saat kupinta, "Sayang dulu"
Ah kau
Itu kan cuma ingin isyarat
Kepastian perasaanku benar
Agar tak curiga akan ditinggalkan
Miaw katamu
Menghibur pergimu
Manis, penantian mengelus lagi
Pucuk kepala yang menggemaskan
Tempat itu masih belum terisi
Aku bisa kendarai sendiri
Ntah sampai kapan
Tak ada yang senyaman dirimu
Ngga
Kau bukan sekedar pengemudi
Tapi penghilang segala penat beban hati
Bersamamu, aku sehat jiwa raga
Disampingmu, energi hidupku luar biasa
Ngga
Tak lelah kumenanti
Menulis kisah perjalanan lagi
Menghabiskan hari
Saling suap di tempat tersembunyi
Bila tlah ada waktu
Kabarkan segera padaku
Kan kujemput
Atau aku kau pungut
Ngga
Kabari
Ada banyak yang kan menemani
Kawan kita
Sahabat kita
Ngroto, Ahad 6/1/2023
Fajr, On a bed that you ever come on my home