MOJOKERTO | JATIMSATUNEWS.COM: Minggu, Hari libur yang biasanya dipenuhi kebersamaan dan rekreasi. Tak terkecuali rombongan RW Harmony Bendungan Kraton Pasuruan diketuai Darso dan Bank Sampah BISSA melakukan hal tersebut. Cafe Paseban Agung Trawas menjadi tujuan, bukan hanya jalan-jalan lebih dari itu memiliki tujuan, yakni belajar mengelola sampah ke Wehasta, Wahana Edukasi Alam Semesta pengelola TPS3R terbaik ketiga di Jawa Timur, Minggu 21/1/2023.
Disambut oleh lelaki yang biasa dipanggil Pak Toko selaku Direktur Wehasta, pemndangan indah Gunung Penanggungan dan Gunung Welirang mewarnai pemaparan materi yang dibawakan oleh Wahyu Ulli.
Sebagai pengurus Wehasta, Ulli menjelaskan kiat sukses TPS 3R yang berhasil mengurangi residu sampah hingga 10 persen.
"Kami lakukan edukasi ke maasyarakat bahwa sampahmu adalah tanggung jawabmu. Karena tidak bisa menangani sendiri maka membayar jasa. Kami minta untuk memilah sampah atas 2 kategori yakni organik dan anorganik. Organik ditempakan kaleng, an organik di kresek. Tidak akan berbau karena sudah dipilah, saya jamin. Justru kalau dikresek i akan berbau," ucap Uli.
Selanjutnya dia menjelaskan dari alur ini efisiensi pengelolaan bisa dilakukan. Sampah yang hari itu didapat langsung ditangani. An organik diproses jadi kompos menggunakan Cruiser, sedangkan an organik langsung dijual ke Bank Sampah Induk. Ans/Nov
"Belum Zero Waste akan tetapi kami mampu menekan residu, sampah terbuang hingga hanya 10 persen. Kami bakar, tidak mengirim ke TPA," ujar Uli.
Mendengar pemaparan, Ketua RW Harmony, Ketua RT berambisi mengajak masyarakat di sekitarnya untuk sadar pilah pilih. Tetap menjalankan bank sampah dengan baik, sebagai salah satu cara memgurangi volume sampah.
"Di tempat kami sampah menggunung, berbau dan menghabiskan biaya besar ketika membuang ke TPA," ucap Ketua RW Darso yang membawa serta ketua RT Asman Hidayat beserta Istri, Aguk dan ketua bank sampah Bissa istri Ketua RW Darso.
Selanjtnya menyebut akan memulai langkah awal sesudah Study Tiru, rombongan mengunjungi TPS 3R yang pernah menjadi juara 3 Propinsi Jatim dalam pengelolaan sampah.
Di tempat tersebut pengelola TPS 3R memamerkan hasil olahan sampah organik berupa kompos dan anorganik yang siap jual, memberikan manfaat nyata.
Usai dari TPS3R, kegiatan selanjutnya beranjut ke Rumah Kompos KOWITRA. Dijelaskan oleh lelaki bernama pangil Rambo bahwa kompos dari sampah organik akan berubah menjadi pupuk subur untuk berbagai tanaman.
Hasilnya bisa dilihat di halaman Rumah Kompos yang terkoneksi langsung dengan Resto Paseban Agung Trawas. Nampak siap petik, tumbuhan terong, cabe, tomat, sawi, daun prei, singkong, dan ubi jalar tumbuh subur.
Cukup lama mendengar pemaparan,acara berakhir dengan makan siang bersama di joglo resto Paseban Agung Trawas Mojokerto. Ans