ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan sebagai shock absorber untuk meredam dampak negatif dari berbagai peristiwa yang dapat mengganggu perekonomian, seperti krisis ekonomi, pandemi, atau bencana alam. Peran APBN tersebut dengan cara meningkatkan belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
APBN tahun 2023 difokuskan untuk peningkatan kualitas SDM, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, reformasi birokrasi, revitalisasi industri, serta pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau. Dalam hitungan hari APBN tahun 2023 akan kita lewati, karena itu perlu melakukan refleksi atas kinerja APBN tahun 2023 khususnya di wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu.
Kinerja APBN lingkup KPPN Malang s.d. tanggal 29 Desember 2023, terus mencatatkan kinerja yang positif dengan surplus sebesar Rp98 Triliun. Pendapatan mencapai Rp111,8 Triliun naik 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian pendapatan ditopang oleh Pajak Dalam Negeri sebesar Rp110 T terdiri dari Pajak penghasilan sebesar Rp6,8 Trliun, tumbuh sebesar 15% (yoy). Pajak Pertambahan Nilai mencapai Rp16,4 triliun atau naik 14% (yoy). Sedangkan penerimaan Cukai menyumbang Rp87 Triliun tumbuh sekitar 0,67% (yoy). PNBP telah terealisasi sebesar Rp1,1 Triliun atau 133% dari target.
Kinerja positif juga ditorehkan pada sisi belanja dengan mencatatkan realisasi mencapai Rp13,8 Triliun atau sekitar 98,7% dari total pagu anggaran sebesar Rp14 Triliun. Ditopang oleh kinerja Belanja Pemerintah Pusat yang terserap Rp5,8 Triliun (97,6%) tumbuh 3,94% (yoy). Untuk Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) telah tersalur Rp8 Triliun (99%). Kinerja Belanja Transfer ke Daerah (TKD) ditopang oleh kinerja realisasi Dana Alokasi Umum yang mencapai Rp4,5 T atau 100% dari alokasi pagu serta kinerja Dana Transfer Khusus sebesar Rp1,6 T atau 97% dari alokasi pagu TA 2023. Sedangkan Dana Desa telah terealisasi Rp833 M atau sekitar 99% dari alokasi yang didistribusikan kepada 738 desa.
Kinerja APBN tersebut juga berdampak pada nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Malang Raya yang tumbuh secara konsisten dan semakin membaik. Kota Malang memiliki IPM tertinggi di Jawa Timur dan ke-11 di Indonesia dengan IPM mencapai 84 atau naik 0,62 poin dibandingkan tahun 2022. Secara rata-rata pertumbuhan IPM di wilayah Malang raya mencapai 0,71 poin atau sekitar 0,93%. Capaian diatas tentunya merupakan kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen Pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga tujuan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.