Peningkatan Kepatuhan Pajak dengan Artificial Intelligence: Akankah Keberadaan Fiskus Terancam?

Admin JSN
20 Desember 2023 | 20.16 WIB Last Updated 2023-12-20T13:24:37Z

Penulis : Gunarisma Citra Widiasmara

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Di zaman yang terus berkembang ini, tentunya kita semua familiar dengan adanya Artificial Intelligence (AI). Artificial Intelligence merupakan sebuah upaya memberikan kecerdasan pada mesin agar dapat berpikir seolah-olah seperti manusia. Mesin dibuat menjadi sebuah entitas yang cerdas dengan pemberian data-data dalam sebuah database, lalu mesin akan diberikan kemampuan untuk mempelajari data dan mengolah data, sehingga mampu menentukan keputusan dan melakukan tugas untuk memudahkan manusia. Dengan adanya AI ini, memungkinkan tugas-tugas yang rumit dan memakan waktu diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien.

Hadirnya Artificial Intelligence (AI) Turut Membawa Dampak pada Sektor Ekonomi

Hadirnya AI juga turut mendorong perkembangan teknologi yang sangat pesat ini. Membawa berbagai dampak positif dan juga dampak negatif, salah satunya terhadap sektor ekonomi. Perkembangan teknologi yang ada membuat manusia beralih ke platform e-commerce karena dirasa lebih efektif, efisien dan menguntungkan. Keuntungan yang timbul dari platform e-commerce ini tidak terlepas dari penerapan teknologi AI untuk mendukung kegiatan di dalamnya. Cara kerja AI dalam mendukung e-commerce : 

A. Fitur Rekomendasi

Perusahaan e-commerce dapat menganalisis perilaku pelanggan dan menggunakan algoritma untuk memprediksi produk yang menarik minat belanja. Disebut sistem rekomendasi karena digunakan untuk membaca perilaku pengguna. Ketika pengguna membeli atau sering mencari suatu barang di e-commerce tersebut, maka sistem akan menyarankan produk lain yang berkaitan dengan produk tersebut.

B. Charbot

Melalui penggunaan chatbot, e-commerce dapat menanggapi pertanyaan yang sama atau berulang dari pelanggan dengan praktis dan memberikan informasi status pesanan yang akurat. Menggunakan fitur ini, pelanggan mendapatkan informasi produk dan dapat berinteraksi menggunakan bahasa alami.

C. Fitur Smart Logistic

Fitur ini membantu memetakan rute pengiriman ke pelanggan dengan sangat efektif, sehingga membuat pengemasan efisien untuk rute jauh dan pengiriman barang dalam bobot yang cukup tinggi.

D. Fitur Request for Quotation (RFQ)

Pelanggan tidak lagi direpotkan dengan mencari barang di seluruh website karena nantinya AI akan mencarikan dan memberi rekomendasi, setelah itu akan ada pop up notifikasi ketika barang sesuai keinginan ditemukan.

E. Penerapan Dynamic Pricing

AI membantu menyesuaikan harga produk dan memberikan rekomendasi perubahan harga, berdasarkan harga yang diberikan oleh kompetitor di platform yang sama.

F. Segmentasi Pelanggan

AI pada segmentasi pelanggan membantu bisnis memiliki gambaran jelas mengenai kategori user, sehingga strategi yang dijalankan dapat selaras dan campaign yang diberikan benar-benar sesuai dengan karakter dan preferensi dari pelanggan yang ada.

G. Prediksi Penjualan dan Permintaan

Menggunakan AI, penjualan dan permintaan dapat diprediksi dengan lebih baik. Hal ini terkait dengan kelancaran supply chain, sehingga barang yang diproduksi dan ditawarkan tidak akan berada di bawah angka permintaan yang akan datang.

H. Verifikasi Pembayaran 

AI membantu proses pembayaran dengan cara-cara yang lebih aman dan berlapis, sehingga dipastikan hanya user yang sah saja yang dapat melakukan transaksi menggunakan akun yang bersangkutan.

Platform e-commerce ini memfasilitasi manusia untuk bertransaksi secara daring dalam melakukan pembelian dan penjualan melalui internet. Dengan hadirnya e commerce mempermudah dan menjembatani interaksi antara penjual dan pembeli tanpa harus bertatapan secara fisik sehingga dapat menghemat waktu dan biaya akomodasi yang seharusnya dikeluarkan untuk melakukan transaksi secara langsung.

Meningkatnya pelaku pengguna platform e-commerce tentunya berdampak positif terhadap penerimaan negara. Manusia akan berbondong-bondong melakukan kegiatan ekonomi dan meraih keuntungan dengan cara yang menurutnya efisien. Platform e-commerce ini menjadi sebuah daya tarik masyarakat untuk memulai kegiatan bisnis. Dengan begitu, juga mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dengan peningkatan ini tentunya juga meningkatkan penerimaan negara. Namun perlu diketahui, dengan tingginya angka pelaku pengguna platform e-commerce juga memberikan dampak terhadap tingginya shadow economy yang berdampak pada penerimaan negara sektor pajak.

Namun, AI sendiri juga dapat menjadi solusi atas dampak yang timbul. Penggunaan AI dapat menjadi bagian dari reformasi perpajakan karena dapat meningkatkan tax ratio, penghindaran, dan penggelapan pajak, serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut Volkenburgh (2021), terdapat 10 konsep Pencegahan Penggelapan Pajak Menggunakan Artificial Intelligence: 

Penggunakan Robotic Process Automation (RPA) yang dapat secara otomatis melaksanakan penugasan berulang (repetitive task) dalam melakukan pengawasan (Trilogi Accounting and Business Research, Vol. 03, No. 02, Jakarta, Desember 2022, Hal. 301–326);

1. Penggunakan machine learning (cabang dari AI) yang dapat mengekstraksi berbagai data kunci dari dokumen perpajakan, diantaranya:

a. Membuat klasifikasi dokumen;
b. Mendefinisikan taksonomi dokumen;
c. Mengekstraksi data yang diperlukan dari suatu dokumen.

2. Machine learning untuk mengklasifikasi dan mendeteksi transaksi terkait perpajakan yang sensitif;

3. Machine learning dapat digunakan untuk menganalisis peringatan khusus dari pihak aparat perpajakan;

4. Artificial Intelligence dalam auditing dapat digunakan untuk mengidentifikasi kasus potensial penggelapan pajak;

5. Artificial Intelligence dapat membantu untuk mengidentifikasi adanya kemungkinan pengurangan atau kredit pajak;

6. Robotic Process Automation (RPA) dan Artificial Intelligence dapat digunakan untuk memperbandingkan struktur harga agar lebih akurat dalam menghitung transfer pricing;

7. Artificial Intelligence dapat membuat perkiraan perhitungan pajak terutang menjadi lebih akurat;

8. Artificial Intelligence dapat membantu menentukan lokasi informasi kunci di dalam suatu/berbagai dokumen yang terkait perhitungan pajak;

9. Artificial Intelligence dapat membantu WP di dalam membuat keputusan yang strategis.

Lalu dengan Hadirnya Artificial Intelligence Akankah Menggusur Tugas yang Semestinya Dilakukan oleh Fiskus? Akankah Keberadaan Fiskus Terancam?


Berdasarkan penelitian gabungan yang dilakukan oleh IRS (Internal Revenue Service, yaitu lembaga pemerintah federal Amerika Serikat) dan TPC mengenai administrasi perpajakan, di dapatkan dua hal penting. Pertama, AI dapat memanfaatkan data secara lebih baik dengan menemukan pola halus yang dapat mengidentifikasi ketidakpatuhan pajak. Kedua, AI atau kecerdasan buatan dengan cara pembelajaran mesin ini tidak dapat melakukannya sendiri. Manusia mengajari mesin, dan manusia menilai hasilnya. Kemudian manusia harus mengoreksi mesin tersebut jika diprediksi mereka salah.

Selanjutnya, pada penelitian tersebut juga dijelaskan terdapat dua jenis pembelajaran mesin yaitu diawasi dan tidak diawasi. Pembelajaran dengan pengawasan, AI akan diberikan contoh pembayaran pajak yang tidak patuh yang telah diidentifikasi dalam audit sebelumnya. AI akan mengamati hubungan antara ketidakpatuhan dan variabel lain seperti kerugian yang tinggi atau pengeluaran yang berlebihan. Hasilnya akan memunculkan dasar model prediktif mencurigakan yang nantinya ditinjau lebih lanjut oleh fiskus.

Kedua, pembelajaran dengan pengawasan tidak memerlukan sebuah contoh. AI akan mendeteksi elemen di dalam transaksi dan membandingkannya dengan elemen serupa. Sebagai contohnya, mengidentifikasi sebuah keuntungan yang dibandingkan dengan keuntungan lain yang memiliki karakteristik serupa, hasilnya mungkin menunjukan Penghasilan Kena Pajak yang jauh lebih kecil. Hal itulah nantinya ditinjau lebih lanjut oleh fiskus.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh IRS-TPC, dapat disimpulkan bahwasanya AI dalam konteks perpajakan tidak dapat menyelesaikan permasalahan perpajakan sendiri. AI tetap membutuhkan manusia dalam menyelesaikan sengketa perpajakan. Namun keberadaan AI merupakan inovasi canggih yang dapat meningkatkan efektivitas audit pajak, pengambilan keputusan secara otomatis, serta berperan penting dalam pengawasan dan pemantauan oleh otoritas pajak/fiskus sehingga dapat mendeteksi kepatuhan wajib pajak. 

Masalah-masalah ketidakpatuhan wajib pajak yang sering ditangani adalah masalah yang besar dan kompleks, sedangkan sebenarnya banyak ketidakpatuhan wajib pajak yang tidak terdeteksi. Hal tersebut terjadi karena jumlah fiskus tidak sebanding dengan jumlah wajib pajak yang ada. Fiskus tidak dapat mendeteksi satu persatu kegiatan wajib pajak, fiskus akan memprioritaskan kejanggalan-kejanggalan besar yang merugikan negara untuk dideteksi lebih lanjut. Dengan hadirnya AI dapat membantu fiskus dalam mendeteksi akan kecurangan dan kejanggalan yang dilakukan oleh setiap wajib pajak, lalu tetap fiskus lah yang menyelesaikan permasalahan/sengketa pajak tersebut. 

Keberadaan fiskus tidak akan terancam, dikarenakan AI bekerja berdampingan dengan fiskus. Hadirnya AI yang membantu fiskus dalam mendeteksi kewajiban wajib pajak, dapat menurunkan angka shadow economy yang ada. Secara tidak langsung, AI dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dikarenakan wajib pajak akan lebih kesulitan untuk melakukan penggelapan pajak, baik dalam jumlah kecil maupun jumlah besar karena hal tersebut akan terdeteksi AI yang dimiliki oleh otoritas pajak. AI juga melakukan pengawasan dan pemantauan atas kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak, sehingga dapat mengurangi permasalahan akibat ketidakpatuhan wajib pajak.


Referensi : 

Laola Marda, Rene Johannes (2022). Peran Artificial Intelligence dan Tata Kelola dalam Mengatasi Penyelundupan Pajak yang Merugikan Negara (Vol. 03, No. 02, Hal. 301-326). Trilogi Accounting and Bussiness Research.

The voices of Tax Policy Center's researchers and staff (2022). TaxVox: Individual Taxes RSS. Tax Policy Center. Diakses pada 1 Desember 2022, Can Machine Learning Improve Tax Enforcement Without Human Teachers? | Tax Policy Center. 

Penerapan Teknologi AI dalam Industri E-Commerce (2022). Diakses pada 1 Desember 2022, https://www.folarium.co.id/id/blogs/penerapan-teknologi-ai-dalam-industri-e-commerce.

Tujuh Contoh Penerapan AI In E-Commerce di Era Kekinian (2023). Diakses pada 1 Desember 2022 pada https://verihubs.com/blog/ai-in-e-commerce/

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peningkatan Kepatuhan Pajak dengan Artificial Intelligence: Akankah Keberadaan Fiskus Terancam?

Trending Now