Muktamar Pemikiran NU ke-2 Masyarakat Masa Depan Tanpa Aroma Politik

Admin JSN
03 Desember 2023 | 13.44 WIB Last Updated 2023-12-03T07:21:35Z
Muktamar Pemikiran NU ke-2 yang mengusung tema "Imagining the Future Society". 

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM: Jumat malam (1/12/2023), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla, membuka Muktamar Pemikiran NU ke-2 yang mengusung tema "Imagining the Future Society". Dalam pembukaannya, Gus Ulil menegaskan bahwa muktamar ini terbebas dari dinamika politik, menjadi ruang refleksi untuk membayangkan bentuk masyarakat ideal.

Gus Ulil, sapaan akrabnya, menyoroti pentingnya mengalihkan fokus ruang publik dari diskusi politik ke pembahasan substantif mengenai masa depan masyarakat. "Kami ingin memunculkan wacana tentang bentuk masyarakat yang diidamkan di masa depan," ujarnya.

Muktamar ini, sebagaimana diungkapkan Gus Ulil, bukan sekadar mimbar politik. Ia mengingatkan peran penting Muktamar Pemikiran NU pertama pada 2001 yang dihadiri oleh para tokoh pemikir ternama. Bahkan sejak 1937, NU telah merumuskan konsep dasar dari masyarakat yang dianggap ideal.

"Dari konsep mabadi khairu ummah yang dirumuskan KH Mahfud Shiddiq pada 1937 hingga Society 5.0 yang diperkenalkan Jepang pada 2016, kami ingin menggali pandangan kami mengenai bentuk masyarakat masa depan," jelasnya di hadapan peserta dari berbagai latar belakang.

Muktamar ini direncanakan akan memperbincangkan gagasan tersebut dalam sidang pleno dan komisi yang digelar pada hari berikutnya. "Kami ingin membuka wacana tentang bentuk masyarakat ideal, bukan hanya untuk Nahdliyin, orang Islam, atau Indonesia, tapi juga untuk dunia," tegas Gus Ulil.

Ketua PBNU berharap agar Muktamar Pemikiran NU ke-2 ini akan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. "Kami berharap muktamar ini akan berjalan lancar dan menghasilkan kesuksesan serta keberkahan bagi semua," tutupnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Muktamar Pemikiran NU ke-2 Masyarakat Masa Depan Tanpa Aroma Politik

Trending Now