KKN Non Tematik MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur Kelompok 2 Berikan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Padat Organik Arang Sekam Dan Pelepah Pisang Desa Munggugebang
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Kuliah kerja nyata Non-Tematik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kelompok 2 turut serta dalam pengembangan teknologi tepat guna khususnya inovasi teknologi pertanian. Kelompok 2 dibimbing oleh dosen fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur yakni Ika Nawang Puspitawati, S.T., M.T. Mahasiswa KKN tersebut mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk padat organik dari arang sekam dan pelepah pisang di Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Sabtu (09/12/2023)
Ika Nawang Puspitawati, S.T., M.T. mengungkapkan bahwa kegiatan mahasiswa KKN kelompok 2 UPN “Veteran” Jawa Timur ini diharapkan dapat membantu petani di Desa Munggugebang.
“Harapannya, semoga kegiatan mahasiswa KKN kelompok 2 UPN “Veteran” Jawa Timur ini dapat membantu petani di Dusun Munggugebang dalam menekan biaya produksi dan mampu memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti sampah organik dan limbah-limbah lain yang dapat diolah menjadi pupuk padat organik serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia berlebihan yang dapat merusak lingkungan,” ucap Ika Nawang Puspitawati, S.T., M.T.
Pada kegiatan tersebut mahasiswa KKN kelompok 2 UPN “Veteran” Jawa Timur menyiapkan peralatan dan bahannya diantaranya adalah timbangan, plastik, pisau, ember, pemantik api, EM4, pelepah pisang dan sekam padi. Proses pembuatan arang sekam dimulai dari sampel sekam padi yang dikeringkan untuk menghilangkan kadar air atau kelembapan pada sekam padi sehingga mempermudah proses pembakaran, proses pembakaran sekam padi dilakukan di ruang terbuka, ditumpuk dan diberi bambu di Tengah sebagai sirkulasi pembakaran, pada proses pembakaran arang sekam Tingkat keberhasilan dilihat dari sekam padi yang berubah menjadi arang. Setelah proses pembuatan arang sekam selanjutnya pelepah pisang dipotong kecil secara merata agar memudahkan proses dekomposisi pada fermentasi pupuk. Arang sekam dan pelepah pisang yang diperoleh selanjutnya dicampur dengan rasio 1 : 3, 500 gram arang sekam dan 1500 gram pelepah pisang. Campuran arang sekam dan pelepah pisang selanjutnya diberi mikroorganisme berupa EM4 sebagai bioaktivator untuk proses fermentasi pada pupuk, proses pembuatan bioaktivator dilakukan dengan cara melarutkan 1 tutup botol EM4 dengan 1000 ml air dan dengan penambahan 1 sendok gula sebagai nutrisi untuk EM4 sehingga didapatkan larutan bioaktivator. Arang sekam, pelepah pisang, dan bioaktivator selanjutnya dicampur menjadi satu kemudian dilakukan proses fermentasi pupuk dengan kondisi tertutup (anaerob) selama 21 hari. Parameter keberhasilan pupuk dilihat ketika terjadinya dekomposisi pada arang sekam dan pelepah pisang.
Kegiatan sosialisasi dilakukan mahasiswa KKN-Non Tematik MBKM Kelompok 2 UPN “Veteran” Jawa Timur bersama 13 ibu-ibu PKK desa Munggugebang. Sosialisasi dilakukan dengan mempresentasikan manfaat dan cara membuat pupuk organik dari pelepah pisang dan sekam padi. Antusiasme masyarakat sangat tinggi dibuktikan banyak pertanyaan yang dilontarkan pada sesi diskusi yang dilakukan setelah kegiatan sosialisasi. Sebagian masyarakat luas hanya mengetahui sekam padi merupakan sampah hasil pertanian sedangkan pisang hanya dapat dimakan buahnya atau memanfaatkan daunnya saja, oleh karena itu dari kegiatan ini kami berharap masyarakat desa Munggugebang Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik dapat mengoptimalkan pemanfaatan pelepah pisang dan sekam padi yang selama ini terabaikan karena tidak memiliki harga jual dan dapat mempraktekkannya di rumah. Dengan ini kami berharap pupuk organik dapat dijadikan alternatif usaha maupun konsumsi pribadi masyarakat setempat terutama para petani di desa Munggugebang.