SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Budidaya kelengkeng di dataran rendah saat ini mulai banyak dilirik dan dikembangkan karena sangat menjanjikan.
Zainul Ghaffar selaku Penanggung jawab (Pj) Desa Panyirangan Kecamatan Pangarengan Kabupaten Sampang, yang baru sangat berkeinginan memajukan desanya agar sama dengan desa-desa yang lain, Desa Panyirangan merupakan salah satu desa yang sangat antusias dalam upaya mengembangkan potensi desanya.
Adanya lahan kosong di desa ini setelah pengeboran sumur, membantu dalam ketersediaan air dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata.
"𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘦𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘣𝘶𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘣𝘰𝘳 𝘴𝘶𝘮𝘶𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘪𝘱𝘢 𝘱𝘳𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘪𝘳𝘪𝘨𝘢𝘴𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘢𝘶," tuturnya
Komoditas hortikultura yaitu kelengkeng menjadi pilihan untuk dikembangkan di sekitar lahan tersebut. Berawal dari ketertarikan mengembangkan kelengkeng ini maka dari pihak desa akan mengawali dengan mencoba menanam beberapa pohon kelengkeng di lahan kosong.
"𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘢𝘴, 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘪𝘣𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳. 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘱𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘦𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘪𝘵𝘢𝘳 100 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘵 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘦𝘯𝘨," terang Ghaffar pada Jatimsatunews, Rabu 27/12
Ketertarikan terhadap peluang budidaya kelengkeng tersebut juga dimiliki oleh masyarakat sekitar di Desa Panyirangan.
"𝘉𝘶𝘥𝘪𝘥𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘦𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘱𝘭𝘢𝘯𝘯𝘪𝘯𝘨 & 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘮," tambahnya
Konsep yang kami bangun selain budidaya dan pariwisata,
"𝘏𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘬𝘦𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘰𝘳𝘨𝘢𝘯𝘪𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘯𝘥𝘴𝘦𝘵 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘶𝘱𝘶𝘬 𝘴𝘪𝘯𝘵𝘦𝘵𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘰𝘭𝘦𝘮𝘪𝘬 𝘯𝘢𝘴𝘪𝘰𝘯𝘢𝘭. 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘱𝘰𝘭𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘣𝘶𝘥𝘪𝘥𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘰𝘮𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘬𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵 & 𝘮𝘪𝘯𝘪𝘮 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭𝘢𝘯," tutur Ghaffar
Dengan adanya tanaman bibit kelengkeng diharapkan dapat menjadi bekal bagi masyarakat untuk sukses dalam mengembangkan kelengkeng dan bagi pihak desa dapat terwujud cita-cita untuk memiliki agrowisata kelengkeng yang selanjutnya dapat menjadi ikon bagi Desa Panyirangan Kecamatan Pangarengan.
Dalam budidaya kelengkeng yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air. Kelengkeng sangat memerlukan air terlebih pada saat pembungaan dan pembuahan. Jika kekurangan air maka bunga akan mudah rontok dan buah akan berukuran kecil-kecil. Selain itu pemberian booster juga harus diperhatikan agar kelengkeng dapat berbuah maksimal. Untuk varietas kateki pemberian booster dilakukan pada umur 2 tahun dan puncak produksi kelengkeng pada umur 5-6 tahun.
Pewarta: Fach