MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Dalam rangka memperingati haul KH. Abdurrahman Wahid atau biasa disapa dengan Gus Dur, IAI Al-Qolam Malang menggelar dialog interaktif pada Sabtu, 30 Desember 2023 dengan narasumber Inayah Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal dengan Inayah Wahid.
Sebelum acara di mulai, para mahasiswa menampilkan pentas seni yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari. Mulai dari tari-tarian hingga drama siangkan tentang pelengseran Gus Dur. Kemudian acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta yalal Wathon. Baru kemudian Ahmad Zainuddin Amin selaku MC membacakan sambutan perwakilan dari alqolam yang di sampaikan oleh wakil rektor 3 yaitu bapak Mudhoffar.
Bapak Mudhoffar menyampaikan bahwa acara yang diadakan oleh alqolam ini merupakan bentuk penghormatan alqolam dalam memperingati haul Gus Dur ke 14. Beliau juga menganggap unik acara peringatan ini, "karena Gus Dur adalah pecinta ilmu, maka kita buat haulnya tidak hanya dengan kirim doa, tapi juga dengan dialog interaktif yang akan menambah wawasan", kata beliau.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang di pimpin oleh bapak MadarikYahya selaku dosen alqolam. Baru kemudian dialog interaktif dengan ning Inayah (sebutan untuk Inayah Wahid) tersebut dimulai. Acara dialog interaktif tersebut dimoderatori oleh bapak Masykur Baiqumni atau biasa dipanggi dengan pak Izzy selaku dosen Alqolam sendiri.
Dalam dialognya, ning Inayah menyampaikan bahwa Gus Dur pernah sekolah di Mesir, meski tidak sampai lulus. Walaupun begitu, beliau merupakan seorang pemimpin yang menjadi pendidik. Ning Inayah memaparkan bahwa pemimpin adalah pendidik, dan seorang pemimpin yang baik, akan menjadi seorang pendidik yang baik pula.
Beliau juga mengemukan bahwa meski pernah menjadi seorang anak presiden, tak banyak privillege yang beliau manfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Salah satu warisan yang ditinggalkan Gus Dur bukan semata sebuah materi, melainkan mindset positif yang selama ini terpantri dalam dirinya.
Dalam acara ini beliau menyampaikan bahwa gambaran sebuah pesantren berpengaruh terhadap masyarakat yang ada di sekelilingnya. Karena dampak dari pesantren itu sangat besar sekali. Jika ingin melihat gambaran dari pesantren, lihatlah masyarakat yang ada di sekelilingnya!", kata beliau. Menurut Beliau bicara tentang peradaban ukuran paling utama adalah kebudayaannya.
Ketika sesi tanya jawab tiba, ada seorang mahasiswa yang bertanya tentang pilihannya dalam pilpres 2024 nanti. Dengan tegas, beliau menjawab bahwa saat ini beliau masih netral dan tidak mau mengumumkan di publik tentang pasangan yang di pilihnya. "Dari pada ngurusin pasangan orang lain, lebih baik ngurusin pasangan sendiri", cetus Ning Inayah dengan nada bercanda. Acara ditutup dengan doa dan pemberian cindera mata dari alqolam kepada Ning Inayah. Kemudian foto bersama dengan dosen dan peserta yang hadir
Penulis: Muhammad Wafiq