MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Muhammad Fauzinuddin Faiz, pemateri muda Nahdlatul Ulama yang tengah naik daun, baru-baru ini memberikan pencerahan kepada anggota Kopri PKC PMII Jawa Timur. Dalam sesi yang inspiratif, Ketua LTNNU Jember ini memaparkan sepuluh elemen penting dalam penulisan historiografi, berdasarkan pengalamannya sebagai penulis beberapa karya penting, termasuk "Trilogi Mbah Kiai Syafa'at, Bapak Patriot dan Imam Al Ghazalinya Tanah Jawa" (2015) dan "Muhammad Said Al Asymawi Mesir" (2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kopri PKC PMII Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas penulisan historis anggotanya. Fauzinuddin, yang juga terkenal karena penyuntingannya atas sejarah tokoh-tokoh seperti Gus Sadid Kencong, Kiai Muzaqqi Al-Qadiri Jember, dan Kiai Muhyiddin Nuris, berbagi pengetahuan, seni penulisan, serta berbagai tips dan trik dari pengalamannya yang luas.
Dalam sesi yang berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fauzinuddin tidak hanya menekankan pentingnya penelitian mendalam dan konteks sejarah, tetapi juga menggarisbawahi kebutuhan akan objektivitas, keterampilan penceritaan, dan penggunaan sumber yang kuat dalam penulisan historiografi.
Prof. Ning Ilfi, Wakil Rektor II UIN Malang dan salah satu pengasuh Pesantren Alyasini Pasuruan, turut menghadiri dan menyampaikan pesan kepada para peserta. Beliau berharap agar pengetahuan yang dibagikan Fauzinuddin dapat segera diterapkan dalam proyek penulisan sejarah pendirian madrasah pertama di Jawa Timur dan lembaga keislaman lainnya di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
Acara ini diharapkan dapat membuka jalan bagi generasi muda untuk lebih mendalami dan mendokumentasikan sejarah keislaman di Jawa Timur, sekaligus memperkuat jaringan dan kolaborasi di antara anggota Kopri PKC PMII Jawa Timur.
Gus Fauzinuddin menutup sesinya dengan mengajak para anggota Kopri untuk tidak hanya belajar dari masa lalu tetapi juga menulis sejarah bagi generasi mendatang. Acara ini diharapkan menjadi titik balik bagi Kopri PKC PMII Jawa Timur dalam upaya mereka mendokumentasikan dan memelihara sejarah keislaman di Jawa Timur, serta membina generasi muda yang lebih paham dan peduli terhadap warisan sejarah mereka.
