PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Aksi demo di SMANSATAR Madani Jatim, Sekolah Menengah Atas Satu Taruna Madani Jawa Timur yang terletak di kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan telah usai, namun buntut kejadian tersebut masih terus mengular. Ini karena sebuah kata dalam poster yang menyakitkan ketika muncul saat demo berlangsung, yakni kata korupsi.
Dibawa oleh salah satu siswa berkebaya hitam dan berhijab coklat muda, tulisan memuat diksi korupsi muncul menyolok di antara barisan pendemo. Memantik Kepala Sekolah SMANSATAR MADANI JATIM mendatangi, menatap, membaca dan mengungkapkan keterkejutan pada siswi yang membawa, nyata kesedihan terpancar dari rona muka Kepala Sekolah Berprestasi Nasional H. Imron Rosidi ini.
"Kenapa menuduh korupsi? Saya akan tuntut sampai ke akhirat fitnah ini," tutur KS menanggapi kejadian saat demo Sabtu 28/2023 lalu. Tepat saat pelaksanaan upacara bendera memperingati Sumpah Pemuda.
Sebuah peristiwa yang tak diduga oleh Kepala sekolah dan segenap guru SMANTAR MADANI Jatim di Bangil.
" Saya sedih, saya sakit hati. Tulisan itu menuding saya langsung, saya difitnah. Saya tidak terima, juga keluarga saya. Saya harus temukan dalang penggerak yang menyebabkan siswa santun di SMANSATAR Madani Jatim ini sampai turun ke lapangan melakukan aksi demo," urai Kepala Sekolah Imron.
Kesedihan yang beralasan, mengingat kejadian seolah telah direncanakan, bukan aksi spontan siswa. Sebuah pola yang mengindikasikan ada orang dewasa dibalik kejadian, ada strategi rapi dengan persiapan. Apalagi saat kejadian banyak wartawan di pintu keluar halaman sudah siap meliput.
KS H. Imron Rosidi (Baju Keki) saat menerima Kadisdik Jatim Aris Agung Paewai dan Kacabdin Kabupaten Pasuruan, serta komite dan tim AL
"Saya yakin anak-anak dihasut digerakkan, ada bendera besar, ada banyak poster di lapangan upacara, diantara siswa yang upacara. Dan satu hal yang mencurigakan, saat kejadian, sudah ada satu wartawan yang menyusup ke lapangan upacara, banyak wartawan pula siap liput kejadian di pintu masuk. Hanya orang dewasa dengan pengalaman yang bisa melakukan hal ini, bukan siswa siswi saya," tutur Kepala Sekolah Imron tergugu, menahan sedih pada kalimat siswa siswi saya saat wawancara dengan JatimSatuNews di kantornya pada Jumat, 3/10/2023.
Untuk itu sebuah langkah hukum akan ditempuh, dalang peristiwa sedang diupayakan Kepala Sekolah H. Imron ditemukan, dimintai pertanggungjawaban.
"Dia sudah menodai kesucian karakter anak-anak didik, ikut termakan fitnah, ini tidak baik dalam proses pembentukan karakter positif siswa yang menjadi salah satu tujuan pembelajaran. Saya akan buktikan saya difitnah, saya akan beri amar makruf nahi mungkar, fitnah harus dilawan," papar H. Imron.
Pernyataan yang disampaikan saat wawancara pula tepat di hadapan advokat Nurhadi, SH,.MH, ikut datang audiensi dengan media. Dialah yang ditunjuk H. Imron untuk menangani kasus ini.
"Saya akan lakukan yang terbaik, mencari dan menemukan dalang ujaran. Sejumlah pasal akan menjerat pelaku, bakal menjebloskannya ke penjara karena fitnah pada tokoh panutan masyarakat H Imron ini, " tutur advokat Nur Hadi usai menerima surat kuasa penunjukan penanganan perkara. Selanjutnya bukti bukti diserahkan, yang mampu menyeret pelaku utama ini ke meja hijau ke ranah hukum dengan UU IT pemilik IG PMS SMANBA dan meme yang ada di dalamnya serta pengeshare IG ke group SMANTAR FAMILY.Atas peristiwa ini Kadisdik Aris Agung Paewai telah datang ke SMANSATAR MADANI Jatim Klarifikikasi, konfirmasi sekaligus Investigasi kepala sekolah pada Senin, 1 Oktober lalu 2023. Menyatakan keprihatinan luar biasa atas sikap siswa yang menempuh jalur demo mengungkapkan aksinya.
Baca juga: Kadisdik Jatim ke SMANSATAR minta guru fokus mengajar
Tak hanya menemui Kepala sekolah dan jajaran Cabang Dinas pendidikan yang ikut hadir serta tim dari Tim Diskum Lantamal V TNI AL, Kadisdik secara khusus juga bertemu dengan para guru di ruang guru.
Di hadapan sekitar 96 guru Kadisdik menyampaikan keprihatinan.
"Saya ikut prihatin, sebagai pendidik juga sebagai orang tua. Kita semua pasti punya anak. Dari kejadian kemarin, anak anak masih yang masih suci itu tidak perlu terganggu," tutur Kadisdik Aris Agung diantara hening para guru yang memperhatikan saat itu.
Mengantongi izin Kadisdik untuk membawa perkara demo ke tanah hukum, H. Imron mantap melangkah.
"Saya akan buktikan saya difitnah. Semoga mengetuk hati pemfitnah untuk mengakui dan minta maaf, " tuturnya masih dengan rona sedih menahan bulir mata menggenang.
Tak hanya menemui Kepala sekolah dan jajaran Cabang Dinas pendidikan yang ikut hadir serta tim dari Tim Diskum Lantamal V TNI AL, Kadisdik secara khusus juga bertemu dengan para guru di ruang guru.
Di hadapan sekitar 96 guru Kadisdik menyampaikan keprihatinan.
"Saya ikut prihatin, sebagai pendidik juga sebagai orang tua. Kita semua pasti punya anak. Dari kejadian kemarin, anak anak masih yang masih suci itu tidak perlu terganggu," tutur Kadisdik Aris Agung diantara hening para guru yang memperhatikan saat itu.
Mengantongi izin Kadisdik untuk membawa perkara demo ke tanah hukum, H. Imron mantap melangkah.
"Saya akan buktikan saya difitnah. Semoga mengetuk hati pemfitnah untuk mengakui dan minta maaf, " tuturnya masih dengan rona sedih menahan bulir mata menggenang. Ans
video wawancara Kepala SMANSATAR MADANI