MALANG | JATIMSATUNEWS.COM:
Dalam langkah besar dalam kemampuan pertahanan, PT Sari Bahari, perusahaan pertahanan swasta yang berbasis di Malang, berhasil memproduksi dan mengesahkan serangkaian bomnya, termasuk seri P-100 Tractive. Laporan menunjukkan bahwa bom-bom ini telah diekspor ke Vietnam, di mana Angkatan Udara Vietnam mengadopsinya untuk keperluan pelatihan.
Seri P-100 Tractive, dengan berat antara 250 hingga 500 kg, merupakan hasil dari proses rekayasa dan manufaktur yang cermat. Langkah awal melibatkan pengecoran baja, diikuti dengan perlakuan logam khusus untuk memastikan kekuatan yang diinginkan. Bom setengah jadi kemudian menjalani permesinan presisi, termasuk pembentukan bodi dan sirip.
"Kami memiliki tiga komponen utama dalam sebuah bom - tubuh, sirip (sayap), dan kunci suspensi untuk mengaitkan ke pesawat," jelas seorang perwakilan dari PT Sari Bahari. Kunci suspensi berfungsi sebagai mekanisme peluncuran bom dari pesawat.
Patut dicatat bahwa bom dan kepala roket PT Sari Bahari telah melewati uji coba yang ketat dan mendapatkan sertifikasi dari otoritas pertahanan. Pemilik dengan Air Crab ID (DNI Ketam Udara) yang sesuai kini berhak untuk memperoleh aset pertahanan nasional ini. Pemerintah mendorong penggunaan persenjataan yang diproduksi secara dalam negeri, dan setelah spesifikasi diperoleh, pemilik wajib melakukan pembelian.
"Namun, tidak dilarang untuk mencari persenjataan serupa secara internasional jika spesifikasi yang diproduksi dalam negeri tidak diperoleh," klarifikasi perwakilan tersebut.
Kapasitas produksi PT Sari Bahari sangat mengesankan, dengan kemampuan untuk memproduksi 15 hingga 20 bom per hari. Ke depan, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengembangkan bom pintar yang dilengkapi sistem panduan GPS.
Pencapaian ini menandai prestasi yang patut dicontoh dalam industri pertahanan Indonesia, menampilkan inovasi dan keahlian dalam pengembangan teknologi militer canggih.(SM)