Pembuatan Pupuk Padat Organik dari Pelepah Pisang dan Kulit Pisang oleh Mahasiswa Bina Desa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur

Admin JSN
29 November 2023 | 19.31 WIB Last Updated 2023-11-29T12:32:06Z


Pembuatan Pupuk Padat Organik dari Pelepah Pisang dan Kulit Pisang  oleh Mahasiswa Bina Desa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur  


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk dari tri dharma perguruan tinggi. Pengabdian masyarakat merupakan kegiatan menyalurkan ilmu yang didapat di masa kuliah dan diimplementasikan di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu syarat wajib dalam menempuh jenjang S-1 di perguruan tinggi. UPN Veteran Jawa Timur reupakan salah satu perguruan tinggi yang mewajibkan kegiatan pengabdian masyarakat kepada seluruh mahasiswanya.


 Ada banyak istilah Kegiatan pengabdian masyarakat di UPN Veteran Jatim diantaranya nya adalah KKN, Bina Desa, KKNT MBKM. Dari ketiga jenis tersebut yang membedakan adalah jenis konversi mata kuliah dan durasi waktu yang dijalankan. KKN memiliki durasi waktu kegiatan 2-3 minggu dan konversi mata kuliah 2 sks yaitu KKN. KKNT MBKM memliki durasi kegiatan 6 bulan dan konversi mata kuliah 20 sks. Sedangkan, Bina desa memiliki durasi waktu kegiatan 1-3 bulan dengan konversi mata kuliah 10 sks.

Pada tanggal 05 oktober 2023 sampai 07 november 2023 mahasiswa teknik kimia UPN Veteran Jawa Timur melakukan bina desa. Bina desa dilaksanakan di desa Kalipucang kabupaten pasuruan Tim bina desa kalipucang ada 9 orang diantaranya adalah Yuried Diilan Rieswana,Lusia Nada Melita,Putri Anggraini,Mochammad Rifqi Ardiansyah, Tantri Nailis Sa’adah, Adila Silmi Nuraini, Farhan Muhammad Zuhdi, Farhah Kamilatun Nuha, serta dosen pembimbing lapang bapak Rachmad Ramadhan Yogaswara. ST, MT. Bina desa dimulai tanggal 05 oktober 2023 yang diawali dengan serah terima mahasiswa oleh bapak sekretaris desa kalipucang .Tim lalu melakukan survey ke desa Kalipucang dan mencoba menggali potensi desa.

                                      

Desa Kalipucang mempunyai beberapa komoditas yaitu komoditas tani dan komoditas ternak.  Hasil peternakan utama desa Kalipucang adalah susu dan sapi dan hasil pertaniannya  antara lain kopi dan pohon pisang. Banyak UMKM di desa Kalipucang yang sukses memanfaatkan komoditas-komidtas tersebut. 


Namun, ada sebagian pengusaha UMKM dan kelompok tani yang kurang berhasil dalam bisnis usahanya, terutama di bidang pertanian.Sulitnya mencari pupuk anorganik di pegunungan menjadi salah satu faktor penghambat kurang optimalnya pengembangan produk pertanian di Desa Kalipucang.Pupuk yang digunakan pada proses budidaya pisang dan kopi masih menggunakan pupuk anorganik yang harganya mahal dan persediaannya terbatas. 

Dari data observasi permasalahan tersebut,  tim bina desa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur melakukan  studi literatur tentang pembuatan pupuk organik dari bahan yang banyak mengandung unsur hara bagi tanaman. Salah satu bahan yang potensial dan murah di desa kalipucang adalah pohon pisang. 


Selain pisang merupakan komoditas besar yang berada di desa kalipucang,  Pohon pisang juga merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Selain buah-buahan yang mempunyai rasa yang enak dan bergizi tinggi. Bagian lain dari tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang bermanfaat. Kulit pisang merupakan bagian dari tanaman pisang dan mempunyai banyak kegunaan. Kulit pisang mengandung kalsium, fosfor, protein, magnesium, natrium dan belerang .


Oleh karena itu, kulit pisang mempunyai potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk. Selain kulit pisang, Menurut penelitian (Nasution et al., 2014) batang pisang juga dapat digunakan sebagai pupuk karena mengandung fosfor 0,72% dan kalium 0,88% Oleh karena itu, batang pisang dapat digunakan sebagai bahan tambahan nutrisi dalam produksi pupuk dan mengatasi permasalah di desa Kalipucang.                                                 

Setelah menemukan ide, Tim Bina Desa kalipucang kemudian melakukan uji produksi pupuk. Alat yang digunakan adalah tangki fermentasi, pisau dan botol. Bahan baku yang digunakan untuk membuat pupuk adalah batang pisang dan kulit pisang dengan perbandingan (1: 1), bakteri EM4. 250ml air, 15g gula. Cara pembuatan pupuknya adalah dengan memotong kecil-kecil kulit dan batang pisang hingga halus. Kemudian aktifkan tumpukan EM4 dalam 250 mL larutan gula selama 1 hari. Setelah proses aktivasi selesai, larutan EM4 ditambahkan pada batang pisang dan kulit pisang dihaluskan. Kemudian dilakukan fermentasi anaerobik dalam tangki fermentasi selama 14 hari.


Setelah tim berhasil membuat pupuk padat organik, tim melakukan sosialisasi ke masyarakat desa kalipucang. Isi sosialisasi mencakup 3 hal yaitu manfaat pupuk padat organik, cara pembuatan dan cara pemakaian yang tepat ke tanaman. Setelah acara sosialisasi, tim melakukan bagi-bagi pupuk organik ke warga desa Kalipucang untuk dimanfaatkan di berbagai tanaman para warga.

Kunjungi juga laman UPN Veteran Jawa Timur https://www.upnjatim.ac.id/, LPPM UPN Veteran Jawa Timur https://lppm.upnjatim.ac.id/, Fakultas Teknik https://ft.upnjatim.ac.id , Prodi Teknik Kimia https://tekkimia.upnjatim.ac.id.


Penulis : 

Tim Bina Desa Kelompok 12 Teknik Kimia UPN Veteran Jatim


Email : yuried409312ipa1@gmail.com

Jurusan :Teknik Kimia

Kampus : UPN Veteran Jawa Timur



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pembuatan Pupuk Padat Organik dari Pelepah Pisang dan Kulit Pisang oleh Mahasiswa Bina Desa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur

Trending Now