Olahan Salak Menjadi Selai Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur Pada Program Bina Desa Galengdowo, Kabupaten Jombang

Admin JSN
26 November 2023 | 15.53 WIB Last Updated 2023-11-26T08:54:21Z


Olahan Salak Menjadi Selai Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur Pada Program Bina Desa Galengdowo,  Kabupaten Jombang (Kelompok 9 Bina Desa Batch II Galengdowo)

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Desa galengdowo, kabupaten jombang dikenal dengan banyaknya warga yang bekerja sebagai petani, dengan begitu salah satu tanaman yang dikenal dan diproduksi banyak pada desa tersebut adalah Buah Salak, dimana setiap harinya salak akan terus ada di desa tersebut tanpa melihat musim. 

Banyak orang – orang dari luar daerah setelah selesai berlibur pada destinasi wisata terdekat akan singgah untuk memetik salak dan menjadikan oleh – oleh untuk dibawa pulang. 


 Pada kegiatan ini, kami memberikan inovasi pada pengolahan buah salak untuk dijadikan sebagai selai yang memiliki daya simpan yang lebih lama apabila disimpan dalam lemari es. Tujuan dari olahan buah salak menjadi selai, agar memperkenalkan desa bahwa desa sebagai penghasil buah salak dan olahan salak sebagai icon desa Galengdowo Kabupaten Jombang. Dengan begitu banyak masyarakat dari luar daerah yang akan lebih tertarik. 

Buah salak mengandung nutrisi vitamin A, B, C, zat besi, serta karbohidrat. Kandungan gizi tersebut membuat buah ini memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti membantu menurunkan berat badan. Pada dunia kecantikan buah salak juga memiliki banyak khasiat yaitu buah salak ternyata memiliki manfaat mencerahkan kulit.


 Kandungan vitamin C dan phenolic dalam buah salak dapat memberikan nutrisi pada kulit, membuatnya terlihat lebih cerah dan segar. Selain itu, adanya antioksidan dalam buah salak juga membantu mengurangi kulit kusam dan mengatasi penuaan dini. Maka dari itu sangat disayangkan apabila salak tidak dimanfaatkan lebih jauh atau tidak membuka produk olahan baru yang mampu menghasilkan pundi – pundi uang untuk pemasukan desa bahkan warga setempat. Produk olahan ini menggunakan bahan baku buah salak yang diambil langsung dari kebun milik warga desa. 

Kami dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang sedang mengikuti program kampus Kelompok 9 Binadesa di Desa Galengdowo Kabupaten Jombang yang terdiri dari delapan mahasiswa yaitu Ade Naufal, Zulkaisi, Prasdinata, Hawa Aritma, Fifit Susilawati, Arni Mashita, Evrina Cahya, dan Annisa Kurnia. Memberikan solusi pengolahan dengan melakukan proses pembuatan selai salak menggunakan beberapa bahan yaitu buah salak, gula pasir, vanili, satu bungkus, jeruk nipis, dan kayu manis. 


Dengan jumlah perbandingan masing – masing bahan, jika menggunakan 800 gram salak, gula yang digunakan sebanyak 200 gram gula pasir, dengan tambahan satu sendok jeruk nipis, satu bungkus vanili, dan kayu manis secukupnya. 


Tahapan pertama dalam pembuatan selai salak yaitu buah salak yang sudah dikupas dan dihilangkan bijinya dicuci hingga bersih kemudian buah salak direbus dengan air mendidih ditambahkan kayu manis secukupnya untuk menambahkan aroma dan rasa pada salak.


 Tunggu hingga salak melunak dan berubah warna menjadi putih transparan. Setelah menunjukan perubahan pada buah salak, buah salak diangkat dan ditiriskan kemudian dilakukan penghalusan salak menggunakan blender atau chopper dengan 100 mL air. Salak sudah halus, lalu dimasukkan kedalam wajan untuk dimasak bersama bahan tambahan lainnya yang langsung masuk secara bersamaan. 


Salak terus di aduk sampai berubah warna, pengadukan terus – menerus dilakukan tanpa berhenti agar selai tidak gosong dan mengeras di bagian bawah. Selai salak yang sudah matang ditandai dengan sudah memadat dan lengket seperti selai pada umumnya. Pengadukan yang kami lakukan selama 2 – 3 jam hingga selai memadat dan lengket.

Hasil yang didapatkan dari selai salak olahan kami yaitu tekstur selai salak yang masih terdapat butiran buah salaknya, jadi pada proses penghancuran tidak dilakukan terlalu halus karena bertujuan untuk mendapatkan tekstur salak. 


Dengan adanya olahan ini dapat mempermudah masyarakat dalam mengkonsumsi salak setiap harinya. Selai salak ini dapat bertahan 1 – 2 minggu didalam lemari es dengan kondisi masih layak dimakan dan sangat baik. Paling lama dapat disimpan hingga 3 minggu. Saran penyajian dari kami dapat digunakan sebagai selai cookies, roti tawar, dan biskuit. Demikian proses pembuatan olahan buah salak yang telah kami lakukan, semoga dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Olahan Salak Menjadi Selai Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur Pada Program Bina Desa Galengdowo, Kabupaten Jombang

Trending Now