Haul ke 22 KH. Moh. Ridwan, pendiri Pondok Pesantren Nurul Yaqin Besuki Situbondo
BESUKI | JATIMSATUNEWS.COM: Senin, 6 Nopember 2023 (22 Robiul Akhir 1445H), Bapak Kunjung Wahyudi selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Komnas Pendidikan menghadiri undangan dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Besuki Situbondo. Acara dimulai jam 18.15 WIB yg dihadiri juga oleh KH. Abdurrahman Wafi, KH. Makki Maimun Wafi dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paithon Probolinggo, KH. Kholid Muhammad dari Pondok Pesantren Raidhatul Ulum Sumber Wringin Jember, KH. Hassan Ahsan Malik dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.
Pengasuh PP Nurul Yaqin dalam sambutannya menyampaikan bahwa informasi dari Panitia yg hadir sekitar 500 orang jama’ah, ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada para undangan yang hadir.
Bapak Kunjung Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya 5 Kesadaran hati dalam menjalani kehidupan atau dikenal dengan Panca Sadar yaitu
1. Sadar Tuhan, ialah kesadaran bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan manusia dan kehidupan dg cinta-Nya. Dengan kesadaran itu kita bisa menjalani hidup dengan keyakinan sifat Jujur dan Ikhlas.
2. Sadar Diri, ialah kesadaran bahwa diri manusia diciptakan sama dengan yg lainnya dengan sifat Kasih-Nya. Dengan kesadaran ini kita bisa menjalani hidup dengan percaya diri, dalam sikap perilaku Sopan, Rendah Hati dan Tidak Sombong untuk meluaskan cinta dan kasih sayang kepada sesama dan alam kehidupan.
3. Sadar Hidup, ialah kesadaran bahwa hidup adalah Karunia Tuhan yang diciptakan dengan sifat sayang-Nya dan harus dijaga sebaik-baiknya dengan sikap tanggung jawab dengan perilaku yg berguna.
4. Sadar Masalah, ialah kesadaran bahwa masalah adalah cara Tuhan untuk memperbaiki kesalahan (sikap perilaku) manusia dan mengembalikan sifat cinta dan kasih sayang ke dalam diri manusia. Sehingga kita bisa memahami hikmah atas masalah yg menuntun kita menjadi manusia yang Sabar, Peduli dan Cerdas.
5. Sadar Bahagia, ialah kesadaran bahwa bahagia adalah fitrah jiwa manusia agar kita bisa menjalani hidup dengan Gembira, Murah hati, dan Bersyukur sebagai makhluk yang dicintai, dikasihi dan disayangi-Nya.
Dengan lima pedoman karakter manusia Indonesia ini kita bisa menerapkan nilai-nilai luhur manusia yg tulus dan saling menghargai tanpa ada yg merasa lebih tinggi atau rendah. Sebab jika hal tsb terjadi hasilnya ialah kekacauan hidup. Karenanya serendah atau sehebat apapun diri kita, tetap sadar dan tidak berbohong. Ans