PUISI | JATIMSATUNEWS.COM: Riang ombak berkejaran, memecah karang, menghancurkan sepi. Masih namamu, bergulung di lipatan buih. Masih wajahmu tergambar di pasir hati. Sunyi ini, makin merajai walau ribuan hari berganti.
Di sini, kutata rapi peninggalanmu, buah hati pun rahim yang kau mililiki. Masih kurasa kurang saja, belum layak bertemu walau ingin sangat.
Andai tak ada hitungan, andai tak ada siksa dijanjikan, andai menemuimu tanpa bekal bisa diterima, pasti kubunuh tubuh ini, menemuimu, bercinta lagi seperti dulu saat pelaminan kita punggungi.
Siap tak siap, hari itu akan datang. Tak perlu kau menjemputku, aku bisa sendiri. Hanya saja aku ingin pergi tanpa rasa sunyi. Aku ingin menemuimu dengan ramai dzikir dan bulir penyaksian.
"Kau sudah pantas pergi, tanpa siksa, tanpa kesakitan di dunia dan sesudahnya."
Ngroto, Senin 20/11/2023
Editor: Fachry