ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Antusias HMJ Pertanian dalam Memanfaatkan Kearifan Lokal, Berdayakan Pupuk Organik Cair

Admin JSN
17 November 2023 | 22.14 WIB Last Updated 2023-11-17T15:14:55Z

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang sedang digaungkan oleh pemerintah saat ini. Dimana pertanian diharapkan terus mampu meningkatkan hasil pertanian dengan cara memanfaatkan kearifan lokal agar sumber daya alam dan ekosistem tetap terjaga. 

Kali ini Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair. HMJ Pertanian Polbangtan mengundang Fendy Susilo praktisi pertanian yang luar biasa dari Blitar dan Wahyu Kurniawan petani muda dari Pasuruan sebagai sebagai pendamping pemateri. Pelatihan ini dihadiri oleh mahasiswa angkatan pertama jurusan pertanian.

Suasana mendung syahdu disekitar kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) tidak menyurutkan antusias mahasiswa angkatan pertama jurusan pertanian. Pelatihan dimulai dengan materi yang disampaikan Fendy Susilo atau biasa dipanggil Fendy. Ia menjelaskan terkait pupuk hayati cair. Awal materi Fendy membuka materi dengan sedikit pertanyaan tentang pertanian berkelanjutan.

Fendy juga menjelaskan dalam pertanian berkelanjutan, petani tidak diharuskan anti terhadap pupuk kimia, karena pupuk kimia tersebut akan dibantu penguraiannya oleh kandungan bakteri yang terdapat di pupuk hayati cair. Yang harus diperhatikan sebenarnya dalam pertanian berkelanjutan yaitu petani tidak boleh memakai pestisida kimia, seperti insektisida, fungisida, herbisida.

"Sebagai calon penyuluh diharapkan nanti bisa meyakinkan petani agar tidak menggunakan pestisida kimia dalam bertani, agar ekosistem yang ada di sekitar lahan bisa terjaga dengan baik," tandasnya. 

Fendy juga menyinggung masalah air yang digunakan untuk menyirami tanaman pertanian. Air yang digunakan harus sangat diperhatikan, karena bila air yang kandungan ph nya rendah akan menyebabkan tanah tersebut ph ikut rendah, maka percuma apabila pupuk mulai harga terendah sampai harga tertinggi tidak akan terserap nutrisinya oleh tanaman.

"Air harus sangat diperhatikan dalam bertani, kebanyakan petani tidak memperhatikan air untuk menyirami tanaman. Meskipun air untuk menyirami tanaman ph air tersebut rendah tetap saja petani memaksakan untuk melakukan pemupukan, sehingga nutrisi tidak terserap maksimal," imbuhnya.

Materi pembuatan pupuk organik cair (POC) dijelaskan oleh Wahyu Kurniawan yang biasa disebut Wahyu. Petani muda asal Pasuruan ini menjelaskan, bahwa dalam pembuatan POC paling tidak kita cari bahan untuk membuat POC dari bahan organik sekitar kita. Jadi agar lebih mudah dan tidak menyulitkan dalam membuat POC.

"Dalam membuat pupuk organik cair kita harus memanfaatkan bahan yang ada disekitar agar lebih mudah dalam membuat poc," tandasnya.

Sesi akhir materi mahasiswa ditunjukkan cara mengukur kandungan nutrisi pada pupuk menggunakan nyala bola lampu. Materi ditutup dengan sesi pertanyaan-pertanyaan dan diakhiri dengan foto bersama antara pemateri, panitia dan peserta pelatihan. (WK) 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Antusias HMJ Pertanian dalam Memanfaatkan Kearifan Lokal, Berdayakan Pupuk Organik Cair

Trending Now