Ribuan Siswa-Siswi Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum (YPRU) Ganjaran Gondanglegi Malang Menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ, Haul Masyaikh dan Hari Santri Nasional. (Doc. MTs RUPA Channel) |
JATIMSATUNEWS.COM - Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum (YPRU) menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ, Haul Masyaikh dan Hari Santri Nasional pada Kamis, (12/10/2023) di halaman YPRU Putra.
Salah satu tujuan diadakannya acara ini ialah untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ dan mengenang para pendiri YPRU yang telah berjasa dalam dunia pendidikan ini.
Dalam catatan sejarah disebutkan, bahwa cikal bakal berdirinya yayasan ini, kurang lebih dimulai sejak tahun 1924 M yang terletak di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Hingga sekarang, yayasan ini menaungi beberapa lembaga pendidikan mulai dari tingkat RA, MI, MTs, SMP Pesantren, hingga MA.
Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan siswa-siswi, para kyai, para guru dan bahkan turut dimeriahkan pula oleh para habaib dan ulama. Diantaranya Habib Muchsin bin Hammad Ba’bud, Habib Abdul Qodir bin Muhammad al-Jufry, Habib Abu Bakr bin Syahab dan KH. Ma’ruf Khozin selaku Direktur Aswaja Center PWNU Jatim yang sekaligus penceramah di acara ini.
Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an. Setelah itu, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathan dan Mars Hari Santri sebagai bentuk rasa nasionalisme dan kebanggaan sebagai santri.
Ir. KH. Moh. Ridwan, mewakili atas nama kepala madrasah seluruh unit lembaga YPRU, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “pada hari ini kita bersama-sama memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ, Haul Masyaikh Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum serta Memperingati Hari Santri Nasional”.
Beliau juga mengucapkan "terima kasih kepada pengurus yayasan, para kyai, para habaib dan para guru-guru yang telah memeriahkan acara ini, serta beliau juga mengajak kita semua untuk senantiasa menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ".
Dalam acara ini, KH. Ma’ruf Khozin selaku muballigh menyampaikan “kenapa kita harus banyak membaca sholawat? hal itu disebabkan karena Nabi Muhammad ﷺ mengetahui siapa saja yang bersholawat kepadanya. Dalam riwayat Ad-Dailami disebutkan, bahwasanya nabi Muhammad ﷺ pernah bersabdah yang berbunyi:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ أَكْثِرُوْا الصَّلاةَ عليَّ ، فإنَّ اللهَ وكَّلَ بِيْ مَلَكًا عِنْدَ قَبْرِي، فَإِذَا صَلَّى عَلَيَّ رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِيْ قَالَ لِيْ ذَلِكَ المَلَكُ : يَا مُحَمَّدُ إنَّ فُلاَنَ ابْنَ فُلاَنٍ صَلَّى عَلَيْكَ السَّاعَةَ
Rasulullah ﷺ bersabda: “Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku, karena sesungguhnya Allah menugaskan malaikat di dekat kuburanku, maka apabila ada seseorang dari umatku yang bersholawat kepadaku, malaikat itu akan berkata kepadaku: Wahai Muhammad!, sesungguhnya fulan bin fulan telah bersholawat kepadamu pada saat ini”
Dalam ceramahnya, KH. Ma’ruf Khozin juga menambahkan “bahwasannya dalam membaca sholawat kepada nabi Muhammad ﷺ itu tidak sama dengan membaca nyanyian lain, tidak sama dengan bentuk pujian-pujian lainnya. Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan bahwasanya sahabat Ibnu Mas’ud pernah berkata:
إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَيَّ فَأَحْسِنُوا الصَّلَاةَ
“Ketika kalian membaca shalawat kepadaku (Rasulullah), maka bersholawatlah dengan bagus”.
Oleh karena itu, berdasarkan subtansi dari hadis diatas, KH. Ma’ruf Khozin mengajak kita semua untuk senantiasa membaca sholawat yang sesuai dengan koridor syari’at, akhlaq ataupun aturan Agama. Dan jangan sampai kita membaca sholawat dengan keadaan jingkrak-jingkrak (melonjak-melonjak atau melompat-lompat) karena para pendiri yayasan ini misalnya kyai Yahya Syahrowi, kyai Bukhori, kyai Qoffal, dan beberapa kyai lainnya tidak pernah mengajarkan membaca sholawat dengan keadaan jingkra-jingkra seperti pembacaan ‘Ya Nafsuti’ yang viral belakangan ini.
Selanjutnya KH. Ma'ruf Khozin meminta empat siswa maju ke depan untuk di uji kemampuannya, yaitu perwakilan dari kelas 3 hingga 6 Madrasah Ibtida’iyah, tentang bacaan sholat. Dan juga menguji 2 siswi perwakilan dari Madrasah Aliyah tentang nadhom Alfiyah.
"Siapa yang bisa menjawab pertanyaan saya dengan benar maka akan saya beri hadiah berupa uang tunai", Ujar beliau.
Akhirnya, mereka semua mampu menjawab pertanyaan beliau dengan baik dan benar.
Hal demikian pun, membuat KH. Ma'ruf Khozin sangat senang karena hingga saat ini YPRU masih mampu dalam mempertahankan exsistensi keilmuan yang telah diajarkan oleh para pendiri.
"Saya sangat senang sekali, meskipun para pendiri yayasan ini telah tiada. Namun, para penerusnya masih mampu dalam mempertahankan pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan oleh para pendiri. Dan semoga para guru-guru di yayasan ini selalu dalam lindungan Allah SWT." tutur KH. Ma’ruf Khozin dalam ceramahnya.
Imam Nawawi, selaku ketua panitia mengatakan "bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk refleksi diri kita semua terhadap apa yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad ﷺ dan para pendiri yayasan ini", Tegasnya.
"Ia juga berharap agar acara ini bisa lebih baik lagi ditahun yang akan datang, mengingat acara ini merupakan agenda tahunan dan juga tidak lupa pula iringan ucapan terima kasih yang beliau sampaikan kepada segenap partipan yang telah mendukung acara ini dan kepada segenap panitian yang telah meluangkan waktu serta tenaganya untuk mensukseskan acara ini”, Ungkap Imam Nawawi saat di wawancarai.
Penulis: Ruspandi