PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Kegiatan pengabdian berlangsung di Madrasah Diniyah Darul Ulum Grati, Pasuruan. Berlangsung pada tanggal 3 September 2023, Tim Pengabdian FEB UB yang diketuai oleh Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.E., beranggotakan Prof. Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D., Kartika Sari, S.E., M.E., Rihana Sofie Nabella, S.E., M.E., dan satu orang mahasiswi pascasarjana, Radeetha, S.E. Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman dasar tentang wirausaha.
Bersama puluhan siswa yang hadir, juga beberapa guru kegiatan ini berlangsung seru. Peserta dan tim pelaksana kegiatan membagi diri menjadi 5 kelompok kecil untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif. Pendekatan ini membantu memecah suasana yang awalnya canggung dan menginspirasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi.
Dalam penyampaian materinya, Ibu Nurul Badriyah memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman awal tentang sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang wirausahawan. Konsep-konsep seperti responsif terhadap dunia luar, kerja sama, pengambilan keputusan yang cepat, branding yang memikirkan nilai, dan persaingan yang sehat ditekankan sebagai landasan utama dalam berwirausaha. Hal ini memberikan dasar yang kuat bagi siswa untuk memahami karakteristik yang perlu dikembangkan dalam diri mereka sendiri.
Pentingnya menggali ide usaha dari berbagai sumber; seperti hobi, kemampuan, permasalahan lingkungan, dan konsep grosir, dipresentasikan melalui video animasi. Ini adalah langkah yang sangat relevan, karena dapat memotivasi siswa untuk berpikir kreatif dan menciptakan peluang bisnis dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Melalui diskusi kelompok, siswa diajak untuk menggali ide-ide ini lebih dalam, mengasah kemampuan berpikir kritis mereka, dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah ketika siswa, awalnya enggan untuk berbicara, akhirnya menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan ide- ide mereka. Ini mencerminkan perubahan positif dalam sikap mereka, dari malu menjadi berani. Keterlibatan guru dalam memberikan dorongan moral dan spirit juga berperan dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Ini mencerminkan praktik nyata pembelajaran dalam wirausaha, di mana keberanian dalam menyampaikan ide dan mengambil keputusan adalah kunci keberhasilan. Selain itu, penyampaian metode sederhana dalam menentukan harga jual produk adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses berwirausaha. Ini memberikan pemahaman
praktis tentang bagaimana memulai dan menjalankan usaha sederhana, yang merupakan tujuan utama dari kegiatan pengabdian ini.
Selama kegiatan, siswa aktif dalam berdiskusi, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Partisipasi aktif ini menandakan bahwa pendekatan yang digunakan, yaitu menggabungkan teori dengan praktik, telah berhasil. Para guru pendamping juga berperan penting dalam mengintegrasikan teori wirausaha yang diajarkan dalam kelas dengan kreativitas dan pemikiran praktis siswa dalam kegiatan ini. Untuk mengukur dampak dan kepuasan siswa, mereka diminta untuk menuliskan ide usaha yang ingin mereka jalankan dan memberikan pesan dan kesan dari kegiatan pengabdian ini. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi yang berguna untuk pengembangan kegiatan serupa di masa depan.
Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian ini telah memberikan tambahan wawasan kepada siswa tentang wirausaha dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk memulai usaha sederhana. Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini, yang melibatkan siswa secara aktif dalam diskusi dan penerapan praktik, telah berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan berdaya ungkit bagi perkembangan kewirausahaan siswa. Dengan demikian, kegiatan ini dapat dianggap sebagai langkah yang positif dalam membantu siswa menjadi lebih siap secara kewirausahaan di masa depan. Ans