MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Akhir pekan 28 Oktober 2023. malam jam 19.00 - 22.00 di tempat luas, di depan pelataran gereja katedral kayutangan terselenggara Acara memperingati sumpah pemuda tema KITA BEDA KITA SAUDARA.
Nampak warga kota Malang, adik2 SMA dan teman2 mahasiswa berbaur, berkumpul, ada yang mengenakan pakaian adat suka ria ikut merayakan Sumpah Pemuda. Sajian tari dan lagu daerah mewarnai, menampakkan ragam Indonesia, membuat banyak pihak ikut turun bergoyang ketika lagu lagu dimainkan, tak terkecuali 2 bule berambut pirang. Satu laki laki dan satu perempuan.
Keduanya seolah menikmati, turun pula joget mengikuti warga lain yang memberinya cantoh joget kompak. Terlihat senang bersemangat ikut acara sampai akhir.
"Bule ikut bergoyang di lagu gemu famire" tutur salah satu warga mengomentari.
Penyelenggara nya JKJT ( jaringan kemanusiaan jawa timur ) dengan ketua pelaksana nya Romo Fajar.
"Tokoh masyarakat yang datang banyak, Eyang jati kusumo, trus dari kepolisian, AD dan AL. Pesertanya adik-adik SMA, juga teman-teman mahasiswa. Kira-kira jumlahnya 500 an," tutur cakgik arbanat yang malam itu tampil dengan Grup etnik SOEGENG RAWOEH sebagai pemain biola.
Diadakan Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-95, Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) menggelar kegiatan Kita Beda Kita Bersaudara di halaman Gereja Katolik Kayutangan, Klojen, Kota Malang, Sabtu (28/10/2023)
Ketua panitia JKJT, Agustinus Tedja Bawana, menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk merayakan semangat Sumpah Pemuda yang mengajak generasi muda untuk bersatu dan menghindari perpecahan yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai universitas di Indonesia, yang mengirimkan dua mahasiswa sebagai wakil tanpa undangan resmi.
Namun, dalam kesempatan ini, Agustinus Tedja juga mengkritik sikap Walikota Malang yang tidak hadir dalam acara tersebut, lebih memilih acara seremonial ketimbang mendukung pertemuan bersama pemuda. Dia menekankan pentingnya pemerintah untuk memiliki rasa tanggung jawab, mendukung kegiatan yang positif, dan hadir tepat waktu sebagai dukungan kepada pemuda-pemuda bangsa.
Acara "Kita Beda Kita Saudara" berlangsung dengan khidmat, dimulai dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan Teks Sumpah Pemuda, dan pembacaan 50 kesan dan pesan yang ditulis oleh para perwakilan yang hadir. Peringatan ini mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, sambil memberikan pesan penting kepada seluruh generasi muda untuk menjaga persatuan Indonesia.Ans