SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Pusat Studi Literasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unesa gelar Sadaring (Sarasehan dalam Jaringan) seri lV. Dengan tema "Penguatan Literasi Majemuk untuk Bahasa dan Sastra" sadaring ini dilaksanakan melalui Zoom dan Youtube pada Sabtu (28/10/2023)
Sarasehan ini menghadirkan 3 pemateri yaitu 1) Benny Arnas, S.P. selaku penulis dan pendiri Benny Institute. 2) Prof. Dr. Wahyu Sukartininingsih, M.Pd. selaku guru besar FIP Unesa. 3) Andik Yuliyanto, M.Pd. selaku dosen FBS Unesa. Turut hadir, Direktur LPPM Unesa, Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A, dosen selingkung Unesa beserta mahasiswa.
Pemateri pertama, Benny Arnas membahas topik "Sastrawan dan Lingkungan: Sebuah Keniscayaan". Penulis asal Lubuk Linggau ini menyampaikan bahwa kemajemukan literasi tercermin juga dalam sastra. Seperti halnya menulis karya sastra dengan mengangkat tema lingkungan. Ketika membuat karya sastra yang membahas isu lingkungan maka akan membahas pula terkait sastra dan bumi, bahkan sastra dan kepeduliannya pada alam.
"Pengarang mesti senantiasa sadar bahwa mereka berkewajiban untuk berpihak kepada lingkungan (Bumi) dalam berkarya, bersastra dan berkehidupan. Maka, lingkungan bukan hanya sekadar tulisan atau tempelan tetapi juga sebagai materi utama sehingga kita bisa menjadi orang yang bersyukur dan menghargai tempat tinggal kita" tutur Benny lebih lanjut.
Sedangkan Prof. Dr. Wahyu Sukartininingsih, M.Pd sebagai pemateri kedua menyampaikan materi terkait "Penguatan Literasi Majemuk Bahasa dan Sastra". Sukartininingsih menjelaskan bahwa literasi majemuk (multiriteracy) di era digital ini semakin kompleks dan terinterkoneksi dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga literasi majemuk tidak sekadar pada membaca dan menulis secara tradisional tetapi juga memahami dan berkomunikasi secara efektif melalui berbagai bentuk literasi.
"Literasi majemuk meliputi literasi dini , literasi perpustakaan, literasi teknologi, dan sebagainya. Berbagai literasi tersebut dapat berkontribusi pada literasi majemuk bahasa dengan cara memahami, mengomunikasikannya secara efektif dan menghargai karya sastra" tutur guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Selanjutnya, pemateri terakhir yaitu Andik Yuliyanto, M.Pd menyampaikan topik
"Literasi Teks : Bijak Berbahasa di Media Sosial". Menurutnya, teks ternyata bahasa yang melakukan tugas tertentu. Hal tersebut meliputi lokusi (bahasa untuk menyampaikan makna) , ilokusi (bahasa untuk bertindak dan berperilaku), dan perlokusi (bahasa sebagai efek atau pengaruh pada pendengar). Sehingga, dalam berbahasa kita dituntut untuk selalu bijak dan berhati-hati apalagi di era digitalisasi ini.
Penulis : Nur Rokhmatul Aziza