NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM: Keputusan SDIT Alam Nurul Islam Dua Tempurejo mengirim dua orang siswanya untuk mengikuti olimpiade SIT yang diadakan di gedung Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Surabaya berujung kegembiraan. Hal ini karena kedua siswa itu telah berhasil menorehkan prestasi dalam lomba robotik tingkat A atau kelas bawah, meskipun persiapan untuk mengikuti olimpiade baru berlangsung selama 2 minggu saja.
Olimpiade bertema Sains Teknologi dan Al-Qur'an diikuti oleh 27 kabupaten dan kota se Jawa Timur dari seluruh tingkat pendidikan TK sampai SMA, yang bernaung di bawah Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Di mana peserta sebelumnya telah mengikuti penjaringan atau ujian di tingkat daerah pada (14/10/2023) di kota atau kabupaten masing-masing. Jadi pada babak final kemarin, tiap daerah hanya diwakili oleh satu kontingen saja, untuk berkompetisi dalam kategori yang dilombakan, di gedung BBMP yang terletak di Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya pada Sabtu (28/10/2023).
"Alhamdulillah juara itu bonus, yang penting tetap mau belajar, karena setiap anak itu istimewa," terang Lynda kepada Jatimsatunews Minggu (29/10/2023).
Siswa dan siswi berprestasi itu adalah Alesha Nisa Al-Fajri dari kelas 3B dan Fadlan Adhitama dari kelas 3A, yang berhasil mendapatkan juara 1 dalam olimpiade SIT kategori robotik tingkat A pada Sabtu (28/10/2023). Diketahui kalau keduanya selama ini aktif mengikuti kelas robotik, yang diadakan tiap 2 minggu sekali di rumah Nisa sejak bulan September.
Namun untuk persiapan lomba ternyata baru dilakukan, pada dua minggu sebelum lomba digelar.
"Olimpiade sains SIT tingkat provinsi ini kami memilih Mas Tama dan Mba Nisa. Keduanya merupakan anak yang sudah pernah mengikuti kelas robotik. Alhamdulillah mampu meraih juara satu robotik dari kelas bawah se Jawa Timur," jelas Fitri Samiamingsih kepada Jatimsatunews Senin (30/10/2023).
Kontingen yang mewakili SIT kategori A dari Kabupaten Ngawi adalah SDIT Alam Nurul Islam Tempurejo. Kemudian untuk kategori B atau siswa SD tingkat atas diwakili oleh SDIT Harapan Ummat Ngawi.
"Saya sangat bangga kepada Tama dan Nisa, yang telah berusaha sebaik mungkin. Sehingga InsyaAllah hasilnya pun diberi hasil yang terbaik untuk Mas Tama dan Mba Nisa. Dengan segala usaha, doa-doa dan dukungan dari sekitar saya pribadi mengucapkan terimakasih banyak karena tanpa hal tersebut usaha ini tidak ada apa-apanya. Harapan kedepannya semoga mas Tama dan mba Nisa terus digali kemampuannya hingga mendapatkan pencapaian, pengalaman dan ilmu yang lebih bermanfaat lainnya," imbuh Fitri, yang merupakan guru pendamping saat peserta didik mengikuti olimpiade sains di Kota Pahlawan tersebut.
Disisi lain, Permadi, Tri Sunaryanto, orang tua dari Tama juga turut menyertai Tama dan Nisa saat mengikuti lomba. Sebelumnya, Nisa beserta kakaknya mengajak teman-teman untuk mengikuti kelas robotik di rumahnya secara gratis. Dengan mendatangkan guru dari Kota Ngawi yaitu Frins, yang mana awalnya, sang guru merupakan salah satu peserta UMKM di Kabupaten Ngawi, dan dari sana bertemu dengan Lynda atau Ibu dari Nisa Al Fajri.
Kemudian untuk inspirasi membuat robot, awalnya Nisa menggambar sendiri bentuk robotnya sesuai yang dia inginkan. Diceritakan kalau Nisa sangat percaya diri menggunakan imajinasi anak-anaknya yang masih sangat alami.
"Aku menggambar bentuk robot seperti ini, karena terinspirasi dari kebakaran di Gunung Lawu. Sehingga aku ingin menciptakan robot yang bisa memadamkan api dan bisa digerakkan dari jauh," jelas Nisa pada Jatimsatunews Minggu (29/10/2023)
Nisa memperlihatkan awal proses blue print robot buatannya, yang digambar begitu saja memakai bulpen diatas buku tulis.
"Namun untuk inspirasi yang membuat robot ini bisa terbang adalah Mas Tama, jadi gambar robotnya itu, menjadi pakai baling-baling," jelas Nisa kemudian.
Dalam olimpiade SIT kategori A atau kelas bawah, peserta diminta untuk menggambar dan menerangkan tentang gambar yang dibuatnya itu. Dimana Nisa dan Tama telah berhasil menjelaskan setiap gambar yang di bawanya kepada dewan juri, dengan sangat percaya diri.
Robot firefighter terbang E-BOT Estrildidae Bot, diketahui terinspirasi dari burung Pipit, yang memiliki nama ilmiah Estrildidae. Dijelaskan kalau robot estrildidae adalah perwujudan dari burung Pipit, yang pernah membantu nabi Ibrahim AS dalam memadamkan api ketika dibakar oleh raja Namrud. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Anbiya ayat 68-69, yang menceritakan jawaban burung pipit, ketika diejek oleh temannya.
"Mungkin air yang kubawa tidak akan memadamkan api di bawah sana, tapi jika nanti Allah bertanya, maka aku bisa memberikan jawaban, bahwa aku tidak tinggal diam. Karena aku telah melakukan sesuatu," jelas burung Pipit.
Demikianlah Allah telah menghitung ketulusan hati burung pipit, lalu membuat api yang awalnya panas menjadi dingin, sehingga mampu menyelamatkan nabi Ibrahim AS. Dalam hal ini dimaksudkan, agar setiap manusia tetap berusaha sesuai kadar kemampuannya masing-masing dan tetap berharap kepada Allah saja.
"Harapannya semoga robot Estrildidae ini bisa dikembangkan lagi. Kami ingin mewujudkan bentuk fisik robot ini agar benar-benar bisa digunakan," imbuh Lynda mengenai harapannya ke depan.
Sejak awal Nisa dan Tama dinilai menyukai segala kreativitas yang memanfaatkan barang-barang bekas, untuk bisa menyelamatkan lingkungan dari sampah, dari polusi, atau bahkan kebakaran yang terjadi di sekitarnya. Hal ini karena robot yang diperlihatkan kepada Jatimsatunews berasal dari limbah barang bekas. Sehingga dari sini, Nisa dan Tama telah berhasil menjadi pahlawan lingkungan, dengan kapasitas yang mereka miliki.
"Alhamdulillah tidak menyangka dengan seusia ananda Nisa dan Tama mendapatkan pencapaian sejauh ini, mereka sudah belajar menahan rasa takut saat melakukan presentasi di depan juri, terkait gambar robot yang telah mereka rancang. Bersyukur kedua orang tua sangat support, sehingga membantu dalam persiapan perlombaan ini. Barakallah untuk keduanya, semoga menjadi motivasi untuk yang lain, berprestasi di bidangnya masing-masing," terang Niswatul Maghfiroh, S.Pd.Si selaku kepala sekolah SDIT Alam Nurul Islam Dua Tempurejo Ngawi.
(Qony)