Sambangi Grati Pasuruan, Tim Pengabdian FEB Bantu Branding Bagi Pelaku UMKM

Admin JSN
21 Oktober 2023 | 18.37 WIB Last Updated 2023-10-21T11:44:51Z
Tim Pengabdian UB di Grati, diketuai oleh Prof. Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D dan beranggotakan Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.E, Kartika Sari, S.E., M.E., Rihana Sofie Nabella, S.E., M.E., dan satu orang mahasiswi pascasarjana, Radeetha, S.E.

PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Dunia bisnis di era modern menuntut daya kompetitif. Branding menjadi keharusan bagi para pelaku usaha mikro (UMKM) khususnya di sektor makanan dan minuman. Dalam konteks UMKM, branding bukanlah semata tentang menciptakan logo atau nama usaha yang menarik. Lebih dari itu, branding adalah sebuah strategi yang memungkinkan para pelaku UMKM untuk membedakan diri mereka dari pesaing, membangun citra positif, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, Tim Pengabdian FEB UB berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya branding bagi pelaku UMKM.

Pendampingan yang dilakukan ini merupakan salah satu contoh konkret bagaimana kolaborasi antara akademisi dan pelaku usaha dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan UMKM. Dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan, diharapkan UMKM di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, akan terus tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin ketat. Tim Pengabdian ini diketuai oleh Prof. Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D dan beranggotakan Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.E, Kartika Sari, S.E., M.E., Rihana Sofie Nabella, S.E., M.E., dan satu orang mahasiswi pascasarjana, Radeetha, S.E.

Kegiatan ini dilakukan dalam kurun waktu Juli-November 2023. Diawali pada 8 Juli 2023, dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Tujuan dari FGD ini adalah untuk mengetahui permasalahan dan potensi yang dialami oleh para pelaku UMKM. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah kurang memahami terkait tata cara branding produk sehingga berakibat pada labelling produk kurang menarik dan pemasaran menjadi terbatas mulut ke mulut serta keterbatasan dana.
 
Untuk menjawab permasalahan dari para pelaku UMKM, pada sesi diskusi Tim Pengabdian FEB didapat rekomendasi berupa beberapa langkah konkret. Salah satunya adalah memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif. Dengan membuat akun Instagram terkait dengan produk UMKM dan mempromosikannya melalui feed dan Instagram Story, serta platform-platform seperti TikTok dan Snack Video, UMKM dapat mencapai pasar yang lebih luas dan mendapatkan perhatian yang lebih besar.

Untuk meningkatkan pangsa pasar, UMKM dapat memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee dan Shopee Food, serta TikTok Shop. Ini memungkinkan mereka untuk membuka toko online dan menjual produk mereka melalui platform-platform ini. Dengan demikian, UMKM akan memasarkan produk mereka secara online, mengikuti tren pemasaran internet yang semakin penting dalam dunia bisnis.

Dalam hal branding, UMKM dapat menciptakan video promosi produk dan mendapatkan ulasan positif untuk mendorong pembeli potensial untuk membeli produk mereka. Selain itu, untuk mengatasi masalah kurangnya hubungan pelanggan, UMKM dapat memulai dari lingkungan sekitar mereka dan melakukan pemasaran mulut ke mulut, lalu secara progresif membangun strategi untuk membangun kepercayaan pelanggan. Terakhir, media sosial dapat digunakan untuk mencapai komunitas-komunitas yang ada di platform-platform seperti Telegram dan memasarkan produk melalui e-commerce.

Diharapkan, melalui kegiatan ini, pelaku UMKM di Kecamatan Grati dapat meningkatkan branding produk mereka, mencapai pasar yang lebih luas, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka. Hal tersebut menjadi langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di era yang semakin terdigitalisasi.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambangi Grati Pasuruan, Tim Pengabdian FEB Bantu Branding Bagi Pelaku UMKM

Trending Now