JOMBANG | JATIMSATUNEWS.COM: Mahasiswa Bina Desa UPN veteran jawa timur melakukan kunjungan serta membantu proses produksi pada UMKM opak gapit yang ada di Desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, UMKM tersebut memproduksi opak gapit. “Hal ini merupakan salah satu langkah atau cara agar dapat mengetahui UMKM yang ada dan juga aktif di Desa Galengdowo ” Ujar Luky.
UMKM opak gapit menyediakan olahan opak gapit yaitu salah satu olahan makanan atau cemilan tradisonal yang terbuat dari campuran tepung terigu dan juga tepung tapioka, yang ditambah dengan jahe dan juga wijen, sehingga memiliki aroma yang harum, yang dicetak berbentuk kerucut ataupun lonjong.
UMKM ini berdiri dari tahun 2013, dan memiliki beberapa karyawan yang aktif. Sudah berdiri selama 10 tahun UMKM ini sekarng sudah banyak dikenal khususnya disekitar desa dan sampai di luar desa Galendowo.
Opak gapit banyak diburu orang, terutama saat mendekati Lebaran. Untuk membuat opak jepit, prosesnya tidak terlalu ribet. Beberapa bahan yang perlu disiapkan seperti tepung tapioka, tepung terigu, gula dan telur. Dengan menambahkan campuran jahe dan wijen agar aroma yang dihasilkan lebih kuat, serta memiliki rasa yang lebih gurih. Setelah semua bahan yang dibutuhkan siap, bahan-bahan diaduk dengan mesin pengaduk hingga halus. Kemudian dipanggang dengan jepit di atas kompor, kemudian gunakan sumpit untuk mennggulung adonan setelah dipanggang, Kemudian opak didiamkan hingga mengeras sebelim dikemas.
Jajanan opak gapit yang renyah dan gurih cocok dijadikan camilan di rumah, terlebih saat musim hujan. Selain cocok buat oleh-oleh, sebagian orang bahkan meliriknya untuk dijadikan souvenir saat acara hajatan. Bu Nur Hidayati selaku pendiri UMKM mengakui, sejak musim hajatan, pesanan opak gapitnya meningkat drastis. ”Ya, kalau tidak musim hajatan, kita biasanya memproduksi sekitar 28 kilogram sehari. Namun sejak musim hajatan seperti ini bisa 40 kg lebih,” ujar dia.
Opak gapit biasa dijual dengan harga sesuai dengan kemasannya, misalnya kemasan 200 gram dijual dengan harga Rp. 8,500. Kemudian kemasan perkilo dijual dengan harga Rp 38.000, atau harga dengan kemasan 100 gram yang biasa digunakan untuk hajatan sebesar 6 ribu. Opak gapit juga dapat bertahan lama jika disimpan dengan baik.