SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Dispertan) Kabupaten Sampang mulai melakukan evaluasi realisasi penyaluran pupuk bersubsidi 2023.
Dalam hal itu Dispertan Kabupaten Sampang telah menyiapkan stok pupuk subsidi di distributor dan kios-kios atau lebih awal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi musim hujan yang dikhawatirkan akan berdampak pada pendistribusian pupuk bersubsidi.
Dimana pasokan pupuk bersubsidi pada bulan Oktober sampai Desember 55% hal tersebut begitu cukup untuk para petani saat musim tanam padi dan jagung.
Alokasi pupuk pada Januari sampai Desember 2023 adalah tiga puluh satu ribu ton, dan yang sudah terserap sejak Januari sampai September 2023 sebesar 45% nya. Kini, stok alokasi pupuk bersubsidi sisanya masih 55%.
Untuk memenuhi kebutuhan, petani mulai Oktober -Desember 2023 dengan stok pupuk NPK ada 6.277 ton dan untuk pupuk Urea 13. 713 ton, sehingga alokasi Pupuk Bersubsidi Terbilang cukup hingga 2023/2024, dan hampir sama realisasi di tahun lalu 2022.
Sepanjang tahun 2023 , penyerapan pupuk dari bulan Januari – September 45% saja , sementara ada sisa stok di bulan Oktober – Desember 2023 kini mencapai 55%.
Kepala Dispertan, Ir Suyono, mengatakan stok 55% itu diperkirakan cukup untuk melayani kebutuhan para petani, Oktober hingga Desember 2023.
Tidak hanya disitu, Kadispertan juga mengajak seluruh masyarakat, distributor (kios), kelompok tani, kerjasama, sinergi, untuk pengawalan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk itu sampai ke penerima.
Ketersediaan alokasi pupuk bersubsidi dan sisa stok lumayan itu siap menyambut musim tanam tiba.
Lebih lanjut Ir. Suyono berharap, penyerapan pupuk bersubsidi berjalan lancar, dan petani bisa membeli sesuai Harag Ecer Tertinggi (HET) .
“Dengan HET, maka distributor, kios sinergi dengan petani. Maka penyaluran realisasi pupuk sesuai kebutuhan petani, distributor kios pengecer agar pupuk telah siap,” ujarnya saat ditemui media ini diruang kerjanya.
Lebih lanjut diapun meminta agar tidak ada permainan distributor (kios) maupun Poktan untuk redistribusi pupuk ini.
”Memang untuk kalau stok urea saya pastikan cukup, untuk NPK ini, tapi untuk NPK para petani bisa di bantu dengan pupuk yang lainnya, dan saya hanya mengimbau saja kepada distributor kios, kita bisa bersinergi untuk mengamankan distribusinya, dipastikan stok pupuk tersebut aman, dan pengawal itu bukan hanya dari kita tapi masyarakat juga bisa mengawal distribusi pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Suyono tidak khawatir meski di musim hujan kebutuhan pupuk biasanya lebih besar dibanding kemarau.
Pewarta: Fach
Editor: Fachry