ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Inovasi Pemurnian Biogas dengan Pemasangan Water Trap dan Absorber di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang

Admin JSN
02 Oktober 2023 | 13.40 WIB Last Updated 2023-10-03T01:19:28Z
Pemasangan water trap dan absorber

JOMBANG | JATIMSATUNEWS.COM: Galengdowo adalah sebuah Desa di wilayah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur yang berada di kaki Gunung Anjasmoro. Penduduk di Desa Galengdowo pada umumnya memelihara ternak yang sebagian berupa sapi yang menghasilkan limbah kotoran sapi namun belum dimanfaatkan atau ditangani secara optimal. Upaya menaggulangi limbah di atas maka perlu Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Teknologi Pemurnian Biogas dari kotoran sapi perah menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan untuk mewujudkan Green Energy. Sehingga, hasil kotoran dan urine sapi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi biogas. 

Komposisi biogas yang dihasilkan terdiri dri 50-80% gas metana yang memiliki kemiripan komposisi dengan Liquid Natural Gas (LNG), dimana LNG tersebut merupakan salah satu sumber energi yang terdiri dari gas metana (CH4). Proses produksi biogas ini dapat menjadi alternatif pada era sekarang, dimana seperti yang kita tahu harga minyak bumi mengalami peningkatan. Hal ini dilakukan Mahasiswa KKN Kelompok 2 Bina Desa 2023 UPN “Veteran” Jatim Program Studi Teknik Kimia yaitu Putri Dwi Rahayu, Luky Natasha, M. Arrizan Novan Tahta A., Wiwin Nopiyanti, Bintang Bayu C., Dwi Ayu F., dan Silvy Indah Safitri yang dibimbing oleh Bapak Ir. Mu'tasim Billah, M.S selaku Dosen Pembimbing Lapang dengan membuat inovasi pemberian Water Trap dan Absorber Ca(OH)2 guna menguraangi kadar H2S dan CO2 dalam Biogas di desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur dengan harapan masyarakat desa ini memiliki alternatif bahan bakar untuk memasak berupa biogas yang dapat digunakan sewaktu waktu. 

“Water trap berfungsi untuk menyerap beberapa persen kandungan H2O yang ada dalam biogas sehingga uap air ini tidak mengganggu jalannya biogas dan gas yang tersimpan dalam penampung tidak mengandung uap air berlebih, biogas kering di sini sangat penting untuk membedakan warna nyala api yang optimum” Tutur Luky. 

Biogas yang dihasilkan biasanya masih mengandung beberapa komponen senyawa pengotor gas metana yang menurunkan nilai kalor dari biogas. Komponen pengotor yang biasanya ada dalam biogas adalah karbondioksida (CO2), hydrogen sulfide (H2S). Jika biogas dibersihkan dari senyawa pengotor secara baik maka akan memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam rumah tangga.
“Penggunaan absorber Ca(OH)2 berfungsi untuk menyerap kandungan gas CO2 dan H2S dalam biogas. Dengan berkurangnya kandungan gas CO2 dan H2S tersebut maka nilai kalor biogas akan naik. Sehingga efisiensi biogas sebagai bahan bakar akan bertambah” Ujar Putri



Dalam kegiatan Inovasi penambahan water trap dan absorber Ca(OH)2 mahasiswa KKN Bina Desa UPN Veteran Jatim mengajak masyarakat desa Galengdowo untuk melakukan pemurnian beberapa kandungan CO2 dan H2S dalam biogas sehingga efisiensi biogas sebagai bahan bakar bertambah dan mendapatkan nyala api yang optimum dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh warga Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inovasi Pemurnian Biogas dengan Pemasangan Water Trap dan Absorber di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang

Trending Now