ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Gelar Sarasehan Islamic Sociopreneur, Cara INSIDA Gaungkan Jihad Santri Jaya Negeri

Admin JSN
25 Oktober 2023 | 07.25 WIB Last Updated 2023-10-25T22:48:48Z


SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Tepat Selasa (25/10), Institut Agama Islam (IAI) Daruttaqwa (INSIDA) Gresik menggelar Sarasehan Refleksi Hari Santri Nasional 2023. Berlangsung tepat di aula, sarasehan tersebut dibuka oleh Rektor Dr. A. Syifa’ul Qulub. Dihadiri ratusan peserta yang merupakan mahasiswa aktif, sarasehan tersebut mengambil tema besar, Prepare Your Future With Islamic Sociopreneur.

Ketiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Ketua TP PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromain, Ketua DPP Perempuan HKTI Jawa Timur, Lia Istifhama, dan Trainer Nasional Erfand Rakhashiwy.

Rektor INSIDA Gresik Syifaul Qulub mengatakan, sarasehan HSN ini diselenggarakan sebagai refleksi para mahasiswa. Sebab, lulusan INSIDA diharapkan bisa menjadi SDM yang kelak memberi manfaat untuk lingkungannya.

“Forum ini sebagai penguatan nalar akademis mahasiswa agar mereka nantinya bisa menjadi lulusan yang punya jiwa enterpreneur kemudian bisa memberi manfaat untuk banyak orang. Hal ini karena nalar akademis merupakan pondasi penting terwujudnya jihad intelektual yang muaranya membentuk spirit Jihad Santri Jaya Negeri.”

Sebagai kampus berbasis pesantren, pria yang akrab dipanggil Gus Afuk ini menambahkan, bahwa mental mahasiswanya harus disiapkan sejak dini di era disrupsi ini agar mereka nantinya mampu bersaing kompetitif saat memasuki era bonus demografi.

“Karena itu kami ambil tema ‘prepare your future with islamic sociopreneur’ supaya mereka menyiapkan masa depannya. Mengingat saat ini era disrupsi, ada banyak persaingan karena bonus demografi,”jelasnya.

Afuk juga berharap, mahasiswa INSIDA harus mampu melakukan penjiwaan santri. Dengan begitu, mahasiswa bisa mengimplementasikan entrepreneurship yang sesuai dengan syariat islam. Kemudian mengembangkan ruang outcomenya agar jiwa usahanya bisa membentuk sebuah lingkungan yang Islami.

“Seperti menjadi pengusaha yang tidak sekedar berorientasi pada profit, melainkan ada outcome yang bermanfaat untuk lingkungannya, itulah the change maker. Maka dengan sendirinya itu sudah bernilai syar’i,”tegasnya.

Sementara salah satu Narsumber, Nurul Haromain yang juga istri Bupati Gresik ini menyemangati peserta bahwa santri tidak boleh hanya bisa mengaji, melainkan santri juga harus bisa mandiri secara ekonomi.

“Dengan bisa mandiri secara ekonomi tentunya bisa membantu lebih banyak orang. Seperti KH. Muzajjad dari Kajen, kabupaten Pati. Beliau menggarap sawah dengan memberdayakan dan memberi keuntungan bagi warga setempat, ini yang disebut islamic sociopreneur,” terangnya.

Sedangkan Ning Lia yang merupakan keponakan Gubernur Khofifah, menjelaskan bahwa sosok sociopreneur, yaitu pebisnis yang memiliki tujuan membantu kehidupan sosial masyarakat, sesuai prinsip Khouirunnas anfauhum linnas. Ia pun menyebut beberapa teori, diantaranya teori keterlekatan menurut Mark Granovetter. Acara sarasehan ditutup dengan latihan hipnoterapi sekaligus motivasi oleh Erfand Rakhashiwy.

Cikal bakal INSIDA sendiri, dalam sejarahnya, merupakan Pondok Pesantren yang berdiri pada tahun 1932 M, oleh KH Kholil, Suci Manyar Gresik. Dalam perkembangannya, Ponpes yang turut berjasa dalam perjuangan bangsa ini, kemudian berkembang dan memiliki nama resmi, Ponpes Daruttaqwa. Memiliki alumni tak terhitung jumlahnya, ponpes ini kemudian memiliki lembaga pendidikan formal, yaitu RA, MI, Madin, Mts, MA, hingga Perguruan Tinggi. 

Pada Tahun Pelajaran 1999 Mulai Dirintis Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Daruttaqwa Gresik, yang pada Tahun 2023 beralih status menjadi Institut Agama Islam Daruttaqwa Gresik (INSIDA). Kini INSIDA memiliki tiga fakultas dan 6 prodi; Fakultas Tarbiyah Program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syari’ah dan Manajemen Bisnis Syari’ah; Fakultas Dakwah Program Studi Psikologi Islam. Ans

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gelar Sarasehan Islamic Sociopreneur, Cara INSIDA Gaungkan Jihad Santri Jaya Negeri

Trending Now