Dihadiri oleh tokoh masyarakat, seluruh ulama dan habaib serta khodim majelis Ar-Ridwan Habib Abdul Qodir bin Ahmad Mauladdawillah, namun kades dan muspika tak terlihat hadi, hal itu disampaikan oleh zainal mewakili panitia.
"Selamat datang para tamu rosulullah, meskipun ditengah kita bapak kepala desa tidak hadir namun sholawat harus tetap dilaksanakan" ujar zainal saat sambutan.
Seperti biasa, setelah dilakukan pembacaan maulid maka dilanjutkan pengajian mauidhah hasanah yang disampaikan oleh ustadz Khoirudin khodimul Majelis Rosulullah. Mauidhah yang disampaikan berisi hikmah cerita yang menyampaikan betapa dasyatnya sebuah keistiqomahan wirid.
Dalam ceritanya, ada sebuah keluarga yang memiliki masalah tidak bisa memiliki keturunan dikarenakan sang istri tidak dapat mengandung, namun dengan karamah istiqamah wirid masalah tersebut hilang, bahkan dalam cerita yang sangat berliku dapat merubah jodoh suatu hamba.
"Janda yang telah dicerai oleh suami pertamanya karena tidak bisa mengandung akhirnya patah hati, lalu tibalah suatu hari ada laki-laki yang tulus yang akan mempersuntingnya, namun sang janda ini menolak. Namun saya memberi saran untuk tetap melakukan pernikahan, dengan saya sebagai jaminan orang tersebut akan menerima apa adanya. Selanjutkan saya mengijazahkan suatu wirid untuk dibaca sebelum melakukan akad nikah. Dua hari kemarin dia datang kerumah saya mengabari telah dikaruniai dua anak" ungkap ustadz Khoiruddin saat menceritakan kisahnya.
Diakhir penyampaian ustadz Khoiruddin menyimpulkan bahwa keistiqomahan suatu wirid bisa merubah suatu nasib buruk, tinggal kita mantab dan yakin bahwa hajat kita adalah suatu hal yang baik dan diniati semata ibadah kepada Allah SWT.