ARTIKEL| JATIMSSTUNEWS.COM: Asal kata ‘Deeptalk” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti berbicara lebih mendalam. Nama program ini di gagas oleh Guru Bahasa Inggris SMAN 4 Malang, Bu riska Mareitha, S.Pd, M.Pd., Dip. ELT yang sekarang beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri Klakah Lumajang.
Program ini dimulai dari keprihatinan terhadap berita-berita negatif yang banyak muncul di media massa seperti bullying, perundungan, pergaulan bebas, dan sebagainya. Dari kegelisahan tersebut,maka dibentuklah program ‘Deeptalk” di SMAN 4 Malang. Program ini dilaksanakan sebulan sekali pada Hari Jum’at. Yang dibagi menjadi putra dan putri. Kelompok putra akan didampingi oleh guru laki-laki yang disebut ‘Ayah’, sedangkan kelompok putri didampingi oleh guru perempuan yang disebut ‘Ibu’. Setiap guru laki-laki dan perempuan bertanggung jawab pada murid kelas X, XI dan XII dalam satu kelompok dengan jumlah murid kurang lebih 20 orang. Tugas dari masing-masing ‘Ayah dan Bunda’ adalah mengajak murid untuk bisa berprilaku dan mempunyai karakter positif dalam hidupnya.
Maksud dan tujuan dari Program ‘Deeptalk’ ini adalah Pertama, membentuk karakter positif dalam diri murid sehingga mereka bisa membedakan perilaku yang positif dan negatif, Kedua menanamkan dalam jiwa murid vibe positif sehingga bisa menjadi penangkal terhadap perilaku negatif yang muncul dalam dirinya, Ketiga membangun dan memframing perilaku positive dalam pikiran murid sehingga mereka enggan untuk melakukan hal-hal yang negatif, Keempat membiasakan berperilaku positif dalam dirinya dan juga kepada lingkungan.
Pada hari pertama bulan Oktober Program ‘Deeptalk” yang dilaksanakan di hari Jum’at mendatangkan pemateri handal. Mereka adalah Psikolog yang sudah melanglang buana dan menjadi Psikolog terkenal di kota Malang, yang menangani banyak kasus dari tingkatan remaja sampai dewasa. Mereka adalah Bapak Zainul Anwar, M.Psi, Psikolog dan Ibu Dr.Tri Wiganti Andayani, M.Psi., Psikolog. Tema Ceramah singkat yang diadakan di Parkir dalam guru khusus untuk murid putra dan Aula Tugu khusus untuk murid putri bertemakan ‘Dampak Pergaulan Bebas Remaja ditinjau dari Psikologi’. Materi-materi tersebut sangat mengesankan dan membuat murid mengetahui Batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Mereka memahami bagaimana merawat pergaulan remaja dengan baik dan memperhatikan dampak yang terjadi apabila pergaulan remaja antara laki-laki dan perempuan melewati batasan atau marka pergaulan.
Pada kesempatan mendatang, Murid Bersama Guru sebagai ‘Ayah atau Bunda’ berkelompok dan berdiskusi tentang pembahasan atau materi yang disampaikan satu bulan yang lalu yaitu tentang ‘Dampak Pergaulan Bebas Remaja. Guru menanyakan kesimpulan tentang materi tersebut. Dia juga meminta pendapat tentang materi yang diberikan. Selanjutnya guru mencoba untuk membuka cakrawala murid untuk memikirkan bahwa akan ada dampak yang terjadi apabila tidak adanya batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan. Dalam kesempatan ini guru mencoba untuk memberikan Framing kepada murid bahwa perlu adanya kontrol terhadap pergaulan remaja.
Semoga dalam program yang dilaunching pertama kali di bulan Oktober ini akan menjadi kekuatan penangkal hal-hal negatif yang hadir dalam diri murid, sehingga menjadikan murid SMAN 4 Malang memiliki jiwa yang tidak mudah rapuh dan memiliki karakter positif yang kuat. Aamiin.