Bacapres-Bacawapred, Anis-Muhaimin (AMIN) |
PROBOLINGGO | JATIMSATUNEWS.COM: Dosen Pascasarjana Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur Ahmad Sahidah yakin dukungan dari warga Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) semakin kuat. Ia menilai hubungan emosional NU dengan PKB sangat kuat dan sudah terbina sejak lama.
Pernyataan Sahidah untuk menanggapi hasil survei terbaru Politika Research and Consulting (PRC) di mana elektabilitas calon presiden (capres) Anies Baswedan mengalami kenaikan menjadi 18,3 persen pasca mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai cawapres-nya.
Sementara dukungan warga NU kepada Muhaimin Iskandar setelah berpasangan dengan Anies Baswedan mencapai 54,7 persen.
Akademisi yang produktif menulis ini menilai kehadiran pasangan AMIN relatif diterima di pesantren. “Karena ikatan emosionalnya sudah terbina sejak dulu. Menurut saya pelan tapi pasti massa NU akan solid (mendukung AMIN)," ungkap Sahidah, Senin (18/9/2023).
Ahmad menjelaskan anak dari salah satu pendiri NU yakni KH Hasib Wahab Hasbullah juga sudah menyatakan dukungan, bahkan menyebut 70 persen warga NU akan mendukung Anies - Cak Imin. Menurutnya, pernyataan Gus Wahab merupakan dukungan konkret.
"Saya pikir itu dukungan moral yang kuat untuk pasangan AMIN berkontestasi di 2024," tandasnya.
Hal senada dikatakan periset Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah. Menurut dia, hasil risetnya sejalan dengan temuan survei PRC yang baru dirilis Minggu (17/9).
Selain itu, dalam waktu seminggu usai deklarasi pasangan AMIN sebanyak 22,4% pemilih PKB diketahui mulai bermigrasi ke Anies.
"Pengamatan saya di lapangan, akar rumput, grass root, terjadi eksodus massa nahdliyin setelah deklarasi AMIN," terang Rosdiansyah.
Ia mengatakan geliat dukungan ini terlihat dari fakta lapangan, seperti terjadi di Kediri, Blitar, serta daerah Tapal Kuda dan sebagian daerah Mataraman yang banyak pondok pesantrennya.
"Mereka melihat satu-satunya aspirasi warga nahdliyin secara politik itu adalah PKB dan Gus Muhaimin yang kini telah berpasangan dengan Anies," tegas Rosdiansyah.
Rosdiansyah menilai nama Gus Muhaimin hingga kini masih bergaung kuat di Jawa Timur. Menurutnya, Muhaimin memiliki karisma karena dianggap melakukan pengorganisasian, terutama berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB, seperti di Sidoarjo, Gresik, hingga Bojonegoro.
"Kita tahu Bupati Gresik dan Sidoarjo itu menantu dan anak dari Gus Ali, Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo yang telah tegas memberikan dukungan kepada Muhaimin," ujarnya.
Ia menambahkan pasca deklarasi AMIN, PKB di Jatim telah melakukan konsolidasi hingga ke grass root.
"Jadi, setelah PKB dan Cak Imin ke Koalisi Perubahan, akar rumput nahdliyin di desa-desa di Jatim ini akan sami'na wa atho'na. Itu realita di Jatim. Kalau saya perhatikan, nahdliyin di Jatim memang kini berbondong-bondong ke AMIN," terangnya.
Tidak hanya mendukung AMIN secara pasif, Rosdiansyah mengatakan golongan akar rumput ini aktif mengkoordinasikan saksi pendukung AMIN hingga ke desa-desa di Jatim.
"Di Jatim ini, meski terdapat empat budaya besar yang berbeda, yakni Pandalungan atau Tapal Kuda, Arek, Mataraman, dan Madura, tetapi ada satu hal yang dipegang, yakni sami'na wa atho'na. Kalau wadah aspirasi politik mereka sudah menentukan, mereka akan mengikuti. Itu budaya warga nahdliyin di desa-desa di Jatim," terang Rosdiansyah.