MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Almamater SMAN 4 Malang angkatan 1993 menggelar reuni ke-30 tahun. Identik disebut reuni mutiara. Temu kangen ini bertajuk Rejuvenation, sekilas bermakna di era remaja kembali. Tak peduli kini jadi apa dan siapa, saling sapa jadi saudara.
Acara dihelat di P-WEC (Petungsewu Wildlife Education Center) wilayah sejuk, Dau, Kabupaten Malang. Rejuvenation merangkul lebih dari 100 orang alumni Songo Telu dari lintas kota dan provinsi di Indonesia.
Acara diawali pagi hari dengan senam. Penuh gelak tawa. Riuh celoteh dan gerak jenaka para peserta. Beberapa diantaranya mengaku pegel linu, dengan usia yang tak lagi muda.
Seusai asyik gerak tubuh, angkatan 93 menuju ke Balai Makan. Sajian di Balai Makan tersaji aneka menu. Terutama hadirnya jajanan masa sekolah dulu. Mulai dari lupis, klepon, cenil, keripik tempe, makanan ringan di era 90-an. Bersanding dengan kopi dan teh. Ditambah sosis So Nice dan susu steril sumbangan alumni acara makan-makan berlangsung seru. Sembari mengunyah kudapan, peserta dihibur pertunjukan live-music lagu hits 1990-an. Dari dendang jadul, Paramitha Rusady, Kla Project. Dewa 19, serta sederet lagu baru yang akrab di telinga.
Usai sarapan, peserta menuju camp outbond. semua atribut kepangkatan, gelar, profesi, performa sukses seolah dilepas, ebur bersama dalam keakraban persaudaraan alumni.
Outbond berlangsung sangat seru. Semua tawa terpecah dan beradu ketangkasan dalam menyelesaikan game-game yang ditampilkan. Usai outbond penuh energi keceriaan, kelelahan peserta dituntaskan lewat ISHOMA.
Setelah bugar, acara gathering dimulai. Suasana forum seperti kembali ke 30 tahun lalu, jiwa muda, lewat sapaan panggilan lucu masa SMA terulang kembali. Sapaan unik seperti Kawul, Kadir, hingga Lipenx, Irung berkeliaran disuarakann sambil tertawa lepas.
Sebelum acara selesai, Angkatan 93 mengenang nama teman yang telah berpulang. Sejenak terasa haru. Ketika berdoa bersama mengirim Al-Fatihah. MC menyebut ini ungkapan “menyapa” mereka di alam barzah. mereka juga akan bahagia melihat kekompakan teman-temannya.
Di ujung acara, Ketua Pelaksana, Dr Nurul Badriyah, berkemuka, bahwa salah satu rangkaian tindak lanjut dari “Rejuvenation” adalah pendirian Kas Dana Abadi untuk tunjangan terhadap keluarga para alumni yang wafat. Dana abadi rencananya akan dialokasikan dalam bentuk beasiswa dan juga dana sosial. Hakikatnya silaturahmi para alumni tak hanya reuni saja, namun berkelanjutan. Memberi manfaat, agar terus mengalir persaudaraan saling berbagi dalam kebaikan.
Pungkasnya di ujung reuni, acara ditutup dengan doa dan janji setia Angkatan Songo Telu agar tetap bersama, kompak, hingga akhir zaman hingga kehidupan akhirat kelak. Ans