MTsN 5 Pasuruan Peringati Maulid Bersama KH.Dumairi Nalim

29 September 2023 | 17.40 WIB Last Updated 2023-10-05T12:54:38Z

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1445, MTSN 5 Pasuruan mengundang tokoh masyarakat untuk memberikan ceramah agama Bapak KH. Dumairi Nalim Sebagai Ketua Suriyah Di MWC juga Wakil ketua MUI Kabupaten Pasuruan,Pengasuh Pondok Pesantren Riyadotut Tulab Lekok dan berbagi cerita dengan para siswa dan guru. Tentang Perjuangan Nabi Muhammad. 

Dalam penyampaiannya Kamis (28/9/2023), Islam yang di bangun atas dasar rahmat, memperlakukan semua makhluk dengan baik dan terhormat, sesuai dengan posisi masing-masing. Islam yang di bangun atas dasar rahmat, memperlakukan semua makhluk dengan baik dan terhormat, sesuai dengan posisi masing-masing. Misalnya, Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk memberikan ruang mulia dan luhur dalam bersosialisasi dan membangun hubungan baik dengan sesama manusia. Orang yang berbeda agama juga memiliki posisi khusus, agar diperlakukan dengan baik pula. Demikianlah Islam yang semestinya dipraktikkan oleh para pemeluknya, sebagaimana akhlak yang diteladankan Rasulullah saw. Bahkan akhlak Rasulullah saw tidak jarang membuat orang lain tertarik dengan Islam, sebagaimana keindahan akhlak Rasulullah saw membuat seorang Yahudi masuk Islam.

Kyai pengasuh pesantren di Lekok juga menceritakan sebuah kisah mengenai sifat ramah Nabi SAW. Berikut ceritanya, 

Ada seorang pengemis buta di sudut pasar Madinah. Pengemis Yahudi tersebut merasa jijik dan muak bila mendengar orang menyebut nama Muhammad. Bahkan, ia menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir dan pembohong besar. Pengemis itu sering berkata bahwa siapa pun mesti mewaspadai sosok bernama Muhammad.

Rasulullah SAW sama sekali tak membenci dan dendam kepadanya. Beliau hanya tersenyum dan selalu bersikap lembut terhadapnya. Nabi juga rela meluangkan waktu setiap pagi untuk menyuapkan makanan kepada pengemis buta tersebut.

Kebiasaan tersebut terus berlanjut, dan si pengemis itu tidak tahu bahwa yang menyuapinya makanan setiap hari ialah Nabi Muhammad, orang yang ia benci.

Setelah Rasul wafat, tak ada yang datang menyuapkan makanan kepada si pengemis buta tersebut. Selang beberapa waktu, Abu Bakar bin Shiddiq menggantikan kebiasaan Nabi tersebut. berkat informasi yang diberikan oleh Aisyah RA.

Sesampainya di sana, Abu Bakar ditegur oleh si pengemis tersebut, "Siapakah Engkau?". Abu Bakar menjawab, "Aku orang yang biasa".

Pengemis itu berkata lagi, "Bukan. Pasti engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila ia datang, tak usah tangan ini memegang dan tak usah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku. Dan, ia terlebih dahulu dihaluskan makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku".

Mendengar ucapan si pengemis, Abu Bakar menangis dan berkata, "Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku merupakan salah satu sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia merupakan Nabi Muhammad, Rasulullah SAW".

Seketika, si pengemis pun menangis mendengar penjelasan dari Abu Bakar. Dan ia berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikit pun, ia mendatangiku dengan membawa makanan tiap pagi, ia begitu mulia".

Orang yang membenci Nabi SAW itu lantas bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA.

Dari cerita tersebut diharapkan mampu meneladani dari segala bentuk sifat Rasul Nabi. 

Acara tersebut diikuti dengan baik bertempat di masjid. Karena beliau juga menggunakan logat lokal yaitu bahasa madura. Acara dilakukan di masjid mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00. Sehingga siswa sangat antusias menyimak nya. Kemudian ditutup dengan doa. Dilanjutkan kembali ke kelas masing-masing untuk menerima pembagian berkat. (Rin)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MTsN 5 Pasuruan Peringati Maulid Bersama KH.Dumairi Nalim

Trending Now