Kota Tua, 17 September 2023 Eni Wahyuni, S.Pd., M.Pd. Guru Bahasa Indonesia MAN 2 Kota Malang |
Dari lorong-lorong juga lampu-lampu jalan kota lama yang serupa potongan-potongan piktograf terhampar kian nyata; menceritakan sekelumit cerita pada sepasang mata kamera
Waktu-waktu tandas lekas berlalu, sementara kisah-kisah baru menggamit lekang kenang-kenangan bisu
Jejak kakiku tersimpan di sini
Jalan Kopi
Ditembak tajamnya tatapan mata pengojek sepeda
Dalam ingatan yang terekstrapolasi tentang dinding-dinding retak, kolam-kolam suram, juga pada jalan-jalan yang tak lagi rapi
Ada yang masih ingin tereja di lembaran masa; guratan-guratan agung, mematungkan segenap peristiwa-peristiwa elusif pada lensa kamera, memungut spektrum-spektrum pasi di gedung-gedung tua yang belum bosan berdiri
Dibelah kanal menghitam kian sekarat
Dikepung Gedung Merah Marba juga Gedung Tua kayu jati
Jalan Sri Gunting selalu saja rindu menyapaku
Didera gemuruh toke dan pedagang
Dirimbun niaga dalam gelombang lalu lalang
Candisari mengukir masa laluku
Dibelai tawa anak sekolah di bangunan tua itu
Diharu relief rumah Blenduk dari ortagonal Nedherland
Jembatan Merah Mberok jadi saksi bisu merenung
Dibukakan buku sejarah Belanda masa lalu
Digelar gambar perahu dan kapal melaju
Kakiku tak lelah melangkah ke pasar ikan
Diikuti kekar gedung dan gudang kompeni
Dibayangi teriakan kesakitan pribumi.