ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Mahasiswa UM Ciptakan Moisturizer dari Ekstrak Daun Binahong

Eko Rudianto
30 September 2023 | 08.16 WIB Last Updated 2023-09-30T01:17:37Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang menciptakan produk perawatan diri dari ekstrak daun Binahong. Binahong atau yang dikenal dengan nama latin Anredera cordifolia merupakan salah satu jenis tanaman obat asal China. Di negara asalnya, tanaman ini dikenal dengan nama dheng san chi. Sedangkan dalam penamaan internasional, binahong dikenal sebagai heartleaf madeiravine. Binahong memiliki senyawa alami berupa antiinflamasi, seperti asam oleanolik, asam ursulat, dan flavonoid.

Daun Binahong mengandung saponin yang dapat mencegah inflamasi, suatu respons biologis tubuh yang kompleks terhadap cedera, infeksi, atau rangsangan. Respons ini melibatkan perubahan dalam aliran darah, permeabilitas pembuluh darah, dan perpindahan sel darah putih ke area yang terkena.

Tujuan dari respons ini adalah untuk melindungi tubuh dari ancaman, memulai proses penyembuhan, dan menghilangkan agen berbahaya. Gejala inflamasi meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri, panas, dan kehilangan fungsi di area yang terkena. Proses ini diatur oleh interaksi yang kompleks antara sel imun, zat kimia, dan molekul seluler yang bekerja sama untuk melawan situasi yang mengancam kesehatan.

"Daun binahong sering digunakan untuk pengobatan sehingga kami menciptakan produk perawatan diri berbasis daun binahong, yaitu Moisturizer," terang Saeful Umam, Ketua Tim Charuskincare.

Latar belakang pembuatan skincare ini didasarkan pada survei yang menunjukkan sebanyak 76% wanita Indonesia mengalami gejala penuaan dini. Ide pembuatan produk ini muncul pada pertengahan tahun 2022 sebelum mereka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Skim Kewirausahaan. Produk ini dibuat di Laboratorium Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Moisturizer dihadirkan sebagai solusi mengurangi penuaan dini dengan tidak menimbulkan efek samping dan aman digunakan.

"Produk Moisturizer rata-rata di Indonesia mengandung alkohol, namun produk Moisturizer yang kami buat tidak mengandung alkohol," ujar Ketua Tim.

Produk Moisturizer yang diciptakan tim mahasiswa Universitas Negeri Malang ini bernama Charuskincare. Tim ini terdiri dari berbagai jurusan dengan dosen pembimbing yaitu Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si., dosen Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang.

Tim berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp8,45 juta untuk merealisasikan produk inovatif tersebut dari Program Kreativitas Mahasiswa Skim Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemendikbudristek.

Tim terdiri dari Saeful Umam dari Jurusan Pendidikan Fisika sebagai Ketua, Asfiatuz Zahroh dari Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai anggota, Dewi Ratnasari dari Jurusan Pendidikan Biologi sebagai anggota, Laila Syafaatus Zahra dari Jurusan Desain Komunikasi Visual sebagai anggota, dan Faradiba Annafisah dari Jurusan Pendidikan Fisika sebagai anggota.

Saeful, sebagai ketua tim, mengatakan bahwa nama Charuskincare diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti cantik. "Penamaan produk ini ingin memiliki unsur yang unik dan ada unsur budaya Indonesia tentunya," ujar Saeful, mahasiswa fisika angkatan 2021.

Proses pembuatan Charuskincare dengan mencampurkan ekstrak daun binahong, aquades, minyak sancha inchi, dan bahan lainnya. Selain itu, mereka juga menggunakan TiO2 untuk memaksimalkan hasil produk Moisturizer. TiO2 atau titanium dioksida adalah senyawa kimia yang biasa dimanfaatkan dalam produk kosmetik sebagai pelindung dari paparan sinar ultraviolet. Teknologi nano pada TiO2 membuat senyawa ini dapat menembus lapisan kulit lebih dalam dibandingkan senyawa lainnya.

"Daun binahong yang masih segar dikeringkan menggunakan metode maserasi untuk mengambil kandungan saponin dan minyak sancha inchi juga kaya akan kandungan omega 3," imbuh Dewi Ratnasari, anggota Tim Charuskincare.

Setelah bahan dicampurkan menjadi satu, ditambahkan karbomer untuk membentuk tekstur gel yang ringan seperti Moisturizer pada umumnya. Selain itu, ditambahkan pengawet yaitu natrium benzoat yang telah teruji aman oleh BPOM.

Bahan-bahan yang digunakan Tim Charuskincare diperoleh kerja sama dengan toko bahan kimia, pemasok daun binahong dan minyak sancha inchi. Selain itu, mereka bekerja sama dengan laboratorium swasta di Surabaya untuk menguji sampel produk.

Keuntungan yang diperoleh tim Charuskincare tidak hanya pendanaan dari Belmawa Kemendikbudristek tetapi juga dari Universitas Negeri Malang. Selain itu, mereka juga mendapatkan 3-5 konversi SKS pada mata kuliah yang sesuai dengan Program Kreativitas Mahasiswa.

"Manfaat lainnya adalah mendapatkan pengalaman baru dan menghasilkan nilai jual daun binahong tinggi. Selain itu, program ini mendukung implementasi SDGs Departemen," ujar Dewi.

Nantinya, Charuskincare akan dijual dengan kisaran harga Rp 60 ribu per botol dan dipromosikan melalui media sosial dan e-commerce.

"Semoga produk ini tidak berhenti di PIMNAS tetapi terus berlanjut dan memiliki rumah produksi sendiri," harap Saeful Umam, Ketua Tim Charu.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa UM Ciptakan Moisturizer dari Ekstrak Daun Binahong

Trending Now