ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Konjen Australia Simak Paparan Hasil Riset Infrastruktur Inklusif Jatim oleh Muslimat NU Malang di Probolinggo

Admin JSN
06 September 2023 | 07.38 WIB Last Updated 2023-09-06T00:38:44Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: PC Muslimat NU Kabupaten Malang bertolak ke Probolinggo,  menggelar seminar dengan presentasi peran perempuan dalam infrastruktur inklusif, Kamis (31-08-23).

Seminar ini bertempat di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Terselenggara dengan mer berkat kerja sama PC Muslimat NU  bersama dengan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) – Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (GESIT).

Kegiatan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto; Konsul Jenderal Australia, Fiona Hoggart; Deputi Head GESIT KIAT, Colleen McGinn; Ketua beserta pengurus PC Muslimat NU Kabupaten/kota Probolinggo; Ketua beserta pengurus PC Muslimat NU Region Malang Raya, dan pengurus PC Muslimat NU Kabupaten/kota Pasuruan; dan 300 peserta yang terdiri dari OMS dan OPD; serta perwakilan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan hasil riset aksi yang dilakukan Hj Nur Ayati selaku ketua Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, dan Hj Khofidah sebagai ketua muslimat NU Kabupaten Malang.

Selanjutnya, laporan riset aksi aksesibilitas infrastruktur diserahkan kepada Sekda Ugas dan Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart.

Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart mengungkapkan, sebagian orang menanggapi bahwa perempuan, laki-laki, dan kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas memiliki kebutuhan dan mendapat manfaat yang sama dari pembangunan. 

"Namun, hal ini tidak dapat terjadi secara otomatis, sehingga perlu memastikan bahwa infrastruktur di pusat dan daerah harus lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua kelompok masyarakat," ucap Fiona. 

“GESIT merupakan salah satu program unggulan KIAT untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan mendorong kemitraan masyarakat sipil dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.

Program GESIT, lanjut Fiona, merupakan salah satu program unggulan. Salah satu kegiatannya adalah memberikan hibah kepada organisasi perempuan dan organisasi penyandang disabilitas atau OPD di daerah untuk bermitra dengan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan infrastruktur yang inklusif.

“GESIT mendukung organisasi ini dengan memberikan pelatihan, pendampingan dan peningkatan kapasitas. Semua diperuntukkan demi membekali mereka sumber daya dan kepercayaan diri dengan terlibat bersama pemangku kepentingan masyarakat daerah dan sektor swasta,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi atas digelarnya seminar peran perempuan dalam infrastruktur inklusif di Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan PC muslimat NU. 

“Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan siap untuk menampung sekaligus menindaklanjuti apa yang telah direkomendasikan oleh Muslimat NU Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Sekda Ugas menegaskan bahwa tahun 2024 mendatang Pemkab Probolinggo sedang memprioritaskan peningkatan infrastruktur. Terlebih sesuai dengan rekomendasi hasil riset aksi dari Muslimat NU banyak gedung yang kurang ramah bagi anak, perempuan dan penyandang disabilitas.

“Di saat Pemerintah Australia peduli terhadap infrstruktur di Kabupaten Probolinggo, masak kita yang penduduk lokal malah tidak mau peduli kepada infrastruktur. Nanti kita fokuskan sesuai riset Muslimat NU dan akan kita jadikan acuan sebagai referensi Perda,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut ketua Muslimat NU Kabupaten Malang memaparkan hasil riset yang mendapatkan apresiasi Rekomendasi Dari Dinas Pemkab Malang.

"Terdapat apresiasi positif dari pihak Dinas yang akan segera ditindaklanjuti dalam proses anggaran tahun ini di Kabupaten Malang," tutur Hj. Khofidah. 

Rekomendasi pertama, terkait dengan Dinas Cipta Karya yang ditujukan ke Kantor DUKCAPIL, akan dijalankan dengan perbaikan pembangunan terkait RAM dan lainnya.

Rekomendasi kedua, dari Dinas Bina Marga, terkait perbaikan trotoar sepanjang Jalan Panji, yang merupakan jalan nasional, akan diawasi dan dijalankan hingga tingkat Kementerian PUPR.

Rekomendasi ketiga, dari Dinas Perhubungan (DUSHUB), terkait hasil riset aksi, pihak DUSHUB siap menindaklanjuti.

"Ini merupakan bentuk apresiasi dari dinas-dinas di Kabupaten Malang terhadap rekomendasi yang telah diajukan. Semoga langkah-langkah ini akan meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan di wilayah tersebut," jelas ketua Muslimat NU Kabupaten Malang yang datang didampingi pengurus Laily Hidayati selaku sekretarais dan  pengurus muslimat yang lain.

Pada kesempatan itu Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Hj Nur Ayati, menyampaikan bahwa organisasi perempuan Muslimat NU mendorong pentingnya penyediaan infrastruktur yang memadai di Provinsi Jawa Timur untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Muslimat NU berupaya mendiskusikan sejauh mana proses pembangunan infrastruktur di Jawa Timur dapat melayani kebutuhan seluruh masyarakat khususnya bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Menurut Nur Ayati, kondisi infrastruktur di Kabupaten Probolinggo khususnya infrastruktur jalan telah mengalami perbaikan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain adanya peningkatan anggaran untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur melalui APBN dan APBD, juga disebabkan adanya dukungan melalui proyek PRIM (Provincial Road Improvement and Maintenance) yang menjadi bagian dari Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia.

“Proyek PRIM bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan aksesibilitas infrastruktur jalan terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Proses lain juga terbentuknya FLLAJ (Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) yang mewadahi berbagai dinas, OMS dan OPD yang bertujuan untuk perbaikan sektor infrastruktur dan sarana pendukungnya, termasuk di dalamnya pedestrian, bahu jalan dan lain-lain,” ungkapnya

Nur Ayati menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebijakan Provinsi Jawa Timur kepada infrastruktur yang aksesible bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas, dimana mengacu pada keamanan dan keselamatan bagi perempuan, anak dan disabilitas.

“Disamping itu, meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengelola sumber daya yang dimiliki organisasi, meningkatkan pemahaman peserta dalam hal pengaruh kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap infrastruktur yang aksesible bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas serta memastikan adanya sarana dan prasarana pendukung terhadap aksesibiltas Infrastruktur,” pungkasnya. (Edlws)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Konjen Australia Simak Paparan Hasil Riset Infrastruktur Inklusif Jatim oleh Muslimat NU Malang di Probolinggo

Trending Now