Atasi Masalah Kekeringan pada Kebun Kopi, Dosen FP UB Lakukan Pengabdian Masyarakat

Admin JSN
15 September 2023 | 19.33 WIB Last Updated 2023-09-15T12:33:39Z

 


Pembuatan lubang resapan biopori di kebun kopi (sumber gambar. dok pri)

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Guna mengatasi masalah kekeringan pada kebun kopi, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya memberikan sosialisasi aplikasi bahan organik ke dalam tanah kepada petani kopi melalui program pengabdian masyarakat di Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (9/9/2023).

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh Prof. Dr. Ir. Sugeng Prijono, SU, dosen FP UB sebagai ketua tim pengabdian masyarakat dan mahasiswa-mahasiswi FP UB. Dihadiri juga oleh perwakilan Petugas Penyuluh Lapangan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, perangkat Desa Ringinsari, petani kopi Desa Ringinsari dan peserta program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Service).

Mengusung tema “Teknik Pemberian Bahan Organik untuk Perbaikan Kualitas Penyimpanan Air di Lahan Kering”, kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan rendahnya ketersediaan air pada kebun kopi lahan kering terutama pada musim kemarau. Disamping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Penyerahan buku hasil penelitian

“Seperti yang kita alami saat ini, tengah terjadi El-Nino (kemarau berkepanjangan) sehingga air menjadi salah satu faktor pembatas. Dengan penambahan bahan organik, dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga dapat menahan air lebih banyak”, ungkap Prof. Dr. Ir. Sugeng Prijono, SU dalam sambutannya.

Sosialisasi dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa FP UB. Materi yang disampaikan berupa fungsi bahan organik terhadap sifat fisik dan kimia tanah, dan teknik pemberian bahan organik. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, nilai bahan organik pada lokasi pengabdian masih rendah sehingga perlu dilakukan penambahan bahan organik. Bahan organik berfungsi dalam memperbaiki sifat fisik tanah dan meningkatkan unsur hara dalam tanah. Disamping itu juga disampaikan materi proses pembuatan kompos, yang akan berlanjut pada kegiatan pengabdian masyarakat tahun selanjutnya.

Foto bersama dengan peserta pengabdian masyarakat

Dilanjutkan dengan kegiatan forum group discussion, petani menceritakan pengalaman dan permasalahan di lapangan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan praktek pembuatan lubang resapan biopori di kebun kopi. Lubang biopori merupakan lubang yang dibuat secara vertikal di dalam tanah dan diberi masukan bahan organik. Lubang resapan biopori yang diterapkan sudah disesuaikan agar lebih mudah diadopsi oleh petani.

“Kegiatan ini sangat bagus untuk dilaksanakan, karena dapat menarik antusias pemuda. Saat ini 80-85% tenaga kerja di bidang pertanian sudah lanjut usia, sehingga apabila dibiarkan kedepannya sangat mengkhawatirkan. Saya rasa program ini selaras dengan program pemerintah, YESS, dimana melibatkan pemuda untuk terjun di dunia pertanian. Harapannya semakin banyak pemuda yang menggeluti bidang ini karena pertanian tidak hanya mencangkul tetapi juga bisa menerapkan teknologi tepat guna,” tutup Pak Eko Hadi Prayitno, sebagai perwakilan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sumbermanjing Wetan. (afh)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Atasi Masalah Kekeringan pada Kebun Kopi, Dosen FP UB Lakukan Pengabdian Masyarakat

Trending Now