MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kawasan hutan lindung dan hutan produksi wilayah Taman Hutan Raya (TAHURA) Raden Soerjo Malang, menjadi sasaran Tim Reakasi Cepat Cakrawala Univeristas Negeri Malang (TRCC UM) untuk dilakukan assessement karena berpotensi terjadi bencana, yaitu Kebarakan Hutan dan Lahan, Banjir Bandang dan Tanah Longsor.
Jum'at, 11 Agustus 2023 sebanyak 4 personil TRCC UM didampingi satu warga lokal melakukan susur medan, sebagai langkah awal untuk analisis kawasan KRB bersama TAHURA SOERJO MALANG. Berangkat melawati dusun Baraan desa Pait Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang pada pukul 07.00 WIB setelah melakukan persiapan.
Sholikin, selaku warga desa Pait memberikan arahan sebelum berangkat dan melakukan assessement.
"Hati-hati dijalan, hasilnya nanti bisa dilaporkan ke TAHURA juga terkait kebutuhannya, agar nanti bisa bergerak bersama, kerjasama ketika ada tindaklanjut" ujar Sholikin.
Dalam Assessementnya, TRCC UM terbagi menjadi 3 topik, yaitu Pontensi Flora dan Fauna, analisis potensi kebakaran hutan serta sumber mata air yang bisa mengakibatkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Setelah melakukan assessement selana satu hari, menemukan beberapa flora dan fauna seperti bunga Anggrek Permata Marmer, Balsa, Kopi, Jabon, Bendo, Lecer dan yang tidak kalah penting adalah Pohon Bulu sebagai icon hutan, sehingga hutan ini dinamakan hutan bulu kembar karena memiliki 9 pohon bulu besar dan dua diantaranya berjejer kembar.
Pada Fauna, TRCC UM menemukan burung Jalak Ijo, burung Trucukan, burung Prenjak Gunung, bulu Landak serta Ular pohon.
Pada Topik Sumber Air, TRCC menjumpai sungai besar yang bersumber dari sumber primer banyak terhalang oleh hutan bambu yang bisa berpotensi terjadi banjir bandang, hutan bambu sendiri juga bertanah gembur yang masih belum banyak terdapat pohon dikotil, ini juga bisa mengakibatkan tanah longsor, sehingga kedepannya digarapkan bisa dilakukan reboisasi tanaman dikotil.
Hingga berita ini dibuat, TRCC UM sedanh menyusun Situation Report (SITREP) atau laporan tertuju kepada Pimpinan UM serta TAHURA SOERJO MALANG untuk dapat ditindaklanjuti.