BOJONEGORO | JATIMSATUNEWS.COM: Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan warga Dusun Pepe, Desa Nganti, Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu, 19 Agustus 2023. FGD ini merupakan bagian dari kegiatan DM tahun 2023 yang bertujuan untuk menerapkan teknologi ultrafiltrasi dan pemeliharaan kualitas air pada daerah rawan bencana.
Pemimpin rapat, Dr. Setiyo Yuli Handono, SP, MP, MBA., mengatakan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh informasi bahwa beberapa dusun di Bojonegoro mengalami kendala air bersih. Sebagai putra asli Bojonegoro, beliau menyatakan keprihatinan atas keadaan ini. Ketua program Doktor Mengabdi ini, Dr. Ir. Yusuf Wibisono, STP, M.Sc., IPM. ASEAN.Eng. menjelaskan,“Pada tahun 2021 kami mendapatkan informasi tentang kesulitan air pada Desa Nganti Kecamatan Ngraho dan meninjau dua lokasi di Dusun Pepe dan Dusun Tuk Butung. Pada tahun 2022 kami memutuskan untuk ke Dusun Pepe sebagai tempat penerapan teknologi multimedia filter dan membran ultrafiltrasi dan telah didapatkan hasil uji sampel. Pada tahun 2023 ini kami mengambil sampel kembali untuk diuji ulang sebagai kontrol periodik. Tahun ini kami juga melakukan uji kandungan air pada air embung yang telah terbukti tetap tersedia selama musim kemarau dan digunakan penduduk setempat untuk kegiatan sehari hari,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Wahyunanto Agung Nugroho, STP, M.Eng, Ph.D, menjelaskan bahwa teknologi ultrafiltrasi yang mereka kembangkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air yang diduga merupakan air sadah, yaitu air yang mengandung kalsium atau magnesium tinggi. “Kami mencoba menambahkan resin untuk mengurangi kadar magnesium dan kalsium tinggi. Kami berharap inovasi ini berhasil dan air sumur bisa digunakan sebagai air cuci atau mandi, juga untuk air embung semoga bisa ditingkatkan kualitas airnya,” ujarnya.
Sementara itu, Maryadi, Kepala Desa Nganti , dan Maryadi, Kamituwo Dusun Pepe, menyampaikan terima kasih atas upaya dari tim DM UB. Mereka berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. “Kami sebenarnya ada harapan bantuan dari program pemerintah Kabupaten untuk menyalurkan air melalui bendungan untuk membantu sektor pertanian, namun realisasinya diperkiran tidak dalam waktu dekat. Kami juga pernah mencari sumber mata air, namun tidak ditemukan karena kondisi geografi yang tidak memungkinkan. Jadi kami berharap bisa memanfaatkan air sumur dan air embung sebagai sumber mata air yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari” ungkap mereka.
Tim DM UB yang disertai dengan mahasiswa Program Studi Teknik Bioproses FTP UB, berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas air Dusun Pepe, baik air sumur asin maupun air embung, sehingga bisa mengurangi kesulitan warga desa dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan air sehari-hari. ***
Dokumentasi ketika FGD:
Dokumentasi ketika di Embung:
Dokumentasi di depan alat: