Kunjungan diawali kepada desa terjauh atau paling luar kecamatan dampit yaitu Baturetno, Sukodono dan Srimulyo yang masing-masih berbatasan langsung dengan Kecamatan Tirtoyudo dan Sumbermanjing Wetan.
3 des tersebut juga merupakan desa dengan prioritas tinggi terhadap program kerja KNPI Dampit yang memiliki potensi alam dan sumberdaya yang luar biasa namun jarang disentuh, seperti program desa tangguh bencana atau DESTANA.
Disisi lain juga berbicara mengenai potensi wisata dan ekonomi masyakarat yang juga perlu digarap, misalnya di Baturetno ada potensi wisata yang dikenal dengan Goa Payung, river tubing dan Umbulan di Pamotan dan masih banyak lagi. Pada Sektor UMKM disetiap desa juga banyak PR mulai dari pemasaran, branding dan izin edar yang harus diselesaikan untuk menumbuhkan perputaran ekonomi yang masif.
Di Sektor budaya ada banyak kesenian yang harus dibranding sampai luar daerah, diantaranya reog ponorogo, tari pencak silat, warok, kuda lumping dan lain-lain yang disitu pasti memiliki nulai jual panggung yang diminati. Sektor pendidikan, agama, sosial, budaya juga menjadi pembicaraan.
Dengan potensi yang luar biasa tersebut, hendaknya pemuda berperan 80% secara kuantitas dan kualitas, karena masih memiliki pemikiran yang fresh, semangat membara dan ego keuletan tinggi. Untuk itu KNPI Dampit menggait seluruh OKP tingkat desa sebagai ujung tombak pergerakan menuju Dampit Emas dan Maju.
Seluruh kepala desa menyambut hal ini dengan baik, bahkan di Desa Sukodono, Baturetno dan Srimulyo tengah dijadwalkan Karang Taruna, Remaja Masjid dan Relawan Desa untuk bertemu dengan Pengurus KNPI Dampit sebagai tindak lanjut acara sowan tersebut.